Dinas Sosial Muratara siaga banjir

id banjir, siaga banjir

Dinas Sosial Muratara siaga banjir

Siaga banjir (Foto Antarasumsel.com/15/E Purmana)

Musirawas Utara (ANTARA Sumsel) - Dinas Sosial Kabupaten Musirawas Utara, Sumatera Selatan, mulai siaga melakukan mempersiapkan untuk menghadapi ancaman banjir bandang pasca musim kemarau belakangan ini.

Sekarang memasuki musim hujan seluruh anggota Tenaga Bencana (Tagana) sudah dipersiapkan dan dilatih untuk menghadapi bencana banjir tersebut, kata Kepala Kepala Dinsos Kabupaten Musirawas Utara Zainal Arifin Daud, Senin.

"Kita sudah memetahkan daerah rawan banjir di Kabupaten Musirawas Utara dan antisipasinya telah dipersiapkan antara lain melatih para tenaga bencana serta menyiapkan sarana yang dibutuhkan," ujarnya.

Ia menjelaskan saat ini terdeteksi ada tiga titik daerah rawan banjir yaitu Kecamatan Karang Dapo, Kecamatan Rupit dan Kecamatan Rawas Ilir seluruhnya berada dekat dengan bantaran Sungai Rupit.

Ketiga daerah itu setiap musim hujan menjadi langganan banjir dan lebih dahulu terendam banjir, bila dibandingkan dengan daerah lainnya.

Sebelum tahun 2005 menuju wilayah itu menggunakan perahu dan rakit karena belum ada jalan darat, sejak Bupati Musirawas Ridwan Mukti daerah itu mulai dibuat jalan darat, sehingga transportasi mulai lancar meskipun pada musim hujan dan kemarau.

Melihat kondisi cuaca sudah mulai berbalik arah dari musim kemarau panjang ke musim hujan, maka pihaknya telah mengajukan permintaan bantuan sosial ke Dinsos Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk persiapan siaga bencana banjir.

"Sekarang kita tengah mendata seluruh anggota tim Tenaga bencana(Tagana) untuk dilakukan pelatihan khusus supaya mereka bisa menjadi tenaga profesional saat mengambil tindakan di lapangan," ujarnya.

Jadwal latihan para tenaga bencana itu diperkirakan antara tanggal 16-20 Nopember 2015 yang akan diikuti sekitar 62 orang termasuk laki-laki dan perempuan, jelasnya.

Warga Kecamatan Karang Dapo Rusdi mengatakan daerahnya biasa lebih dulu dilanda banjir bandang karena lokasinya berada di dataran rendah dengan dengan Sungai Rupit sama halnya dengan Kecamatan Rawas Ilir.

Ia mengatakan setiap musim banjir tiba warga desanya tak bisa ke kebun dan ke ladang karena sebagian besar terendam banjir, sedangkan alat transportasi satu-satunya perahu. Kalau misk kemarau bisa melewati jalan darat yang sudah mulus beraspal, namun saat banjir tiba jalan itu juga terendam mencapai satu setengah meter.

"Sebelum banjir tiba kami mengharapkan kepada pemerintah daerah agar mengantisipasi bahan makanan dan transportasi anak sekolah," katanya.