Kualitas udara di Palembang level tidak sehat

id kualitas udara, kualitas udara di palembang pada level tidak sehat, tidak sehat, polusi kabut asap, asap

Kualitas udara di Palembang level tidak sehat

Data kualitas udara di Palembang menunjukkan pada level tidak sehat. (Foto Antarasumsel.com/15/Yudi Abdullah)

...Berdasarkan rekaman alat pemantau partikular meter PM 10, kualitas udara di Palembang berada di level 170 mikro gram/m3 atau berkategori tidak sehat...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Kualitas udara Kota Palembang, Sumatera Selatan, yang tercemar kabut asap sejak akhir Agustus 2015 kini mulai membaik seiring banyaknya hujan, namun masih berada di level tidak sehat.

Berdasarkan rekaman alat pemantau partikular meter PM 10 di Stasiun Klimatologi Kenten Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumsel, kualitas udara di Palembang berada di level 170 mikro gram/m3 atau berkategori tidak sehat, kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purnama, di Palembang, Jumat

Level kualitas udara tersebut mulai bergerak membaik karena beberapa hari sebelumnya masih berada pada level 250-350 m3 atau sangat tidak sehat.

Kualitas udara di ibu kota Provinsi Sumsel yang kini masih mengandung asap diprediksi akan terus membaik menuju ambang baku mutu atau ambang normal level 0-50 mikro gram/m3, karena titik panas hampir habis dan lahan gambut yang terbakar di Kabupaten Ogan Komering Ilir sudah bisa dikendalikan dan kini dalam proses pendinginan.

Selain itu, sebagian wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu mulai memasuki musim hujan, sehingga titik panas yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan serta menimbulkan kabut asap yang kini hampir habis diprediksi jumlahnya tidak akan menigkat lagi, katanya.

Dia menjelaskan, kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kabupaten di Sumsel kini mulai bisa dikendalian tim gabungan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, melihat perkembangan kondisi cuaca sekarang ini kabut asap yang selama ini mengakibatkan kualitas udara berada di atas ambang baku mutu atau di atas ambang normal, kini levelnya berangsur menurun atau membaik.

Kategori kualitas udara 0-50 mikro gram/m3 baik, kemudian pada level 50-150 sedang, 150-250 tidak sehat, 250-350 sangat tidak sehat, dan pada level lebih dari 350 mikro gram/m3 berbahaya.

Melihat kondisi kualitas udara di wilayah Kota Palembang saat ini berada pada level hingga 170 m3 atau tidak sehat, pihaknya mengimbau masyarakat di Bumi Srwijaya itu agar mengurangi aktivitas di luar rumah/ruangan dan menggunakan masker, agar tidak terhirup udara kotor yang berasap dari sisa kebakaran hutan dan lahan secara langsung.

Dengan melakukan berbagai tindakan antisipasi itu, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit lainnya yang dipicu oleh kualitas udara yang tidak sehat sekarang ini, kata Indra.

Sebelumnya Kepala Puskesmas Merdeka Palembang dr Desty Alsen mengatakan hingga Oktober 2015 terdapat ribuan warga kota ini terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA karena tidak kuat menghirup udara yang tercemar polusi asap dari kebakaran hutan dan lahan.

Dalam beberapa bulan terakhir pihaknya telah melayani ribuan masyarakat yang mengeluhkan mengalami gangguan penyakit ISPA dan batuk akibat alergi asap.

"Dalam dua bulan terakhir, setiap hari ada 20 orang lebih yang berobat di puskesmas ini mengeluhkan gangguan pada saluran pernapasan dan batuk-batuk. Karena itu, diimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan dan banyak minum air putih," ujar Desty.