JK: usaha pemadaman kebakaran hutan harus diiringi doa

id shalat istisqa, jk, wapres, jusuf kalla, kebakaran hutan, lahan, hutan

JK: usaha pemadaman kebakaran hutan harus diiringi doa

Ilustrasi (ANTARA FOTO)

....Alhamdulillah kan sebagian negeri kita, banyak perkiraan sampai Desember, tapi sebagian sudah kena hujan. Karena itulah maka ya ini (lakukan Shalat Istisqa'....
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan usaha pemadaman kebakaran lahan dan hutan (karlahut) harus dibarengi dengan doa agar ikhtiar itu membuahkan hasil.

"Ikhtiar kita semua sudah maksimal, dari udara dan darat. Tentu doa juga. Kalau ikhtiar sudah maksimal, tentu juga dibarengi dengan doa selalu. Bukan sekali, dua kali, tapi bisa tiga kali doa," kata JK setelah melaksanakan Shalat Istisqa' di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu pagi.

Wapres mengatakan ikhitar doa melalui Shalat Istisqa' (shalat memohon turunnya hujan) tersebut sudah memberikan hasil dengan turunnya hujan di beberapa daerah di Indonesia.

"Alhamdulillah kan sebagian negeri kita, banyak perkiraan sampai Desember, tapi sebagian sudah kena hujan. Karena itulah maka ya ini (lakukan Shalat Istisqa')," tambah JK.

Menurut JK, upaya untuk membuat hujan buatan yang dilakukan pemerintah melalui tim gabungan BNPB, BPPT, dan TNI AU serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu memerlukan awan yang menyimpan uap air.

Awan yang berpotensi menurunkan hujan tersebut akan ditaburi garam (NaCl) oleh pesawat C-130 Hercules milik TNI AU sehingga mempercepat terjadinya hujan.

"Karena hujan buatan itu hanya mempercepat awan itu menjadi hujan. Tidak bisa menciptakan hujan sendiri, hanya mendorong awan menjadi hujan. Kalau asap tidak bisa menjadi hujan," kata JK.

Wapres telah menginisiasi Shalat Istisqa' Nasional di Masjid Istiqlal dengan harapan agar Allah SWT segera menurunkan hujan.

Sejumlah menteri juga turut melaksanakan Shalat Istisqa', antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil serta Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir.