UMKM butuh suntikan modal

id umkm, ikan, pengelohan, dinas kelautan dan perikan, industri kecil, modal, usaha

UMKM butuh suntikan modal

(Ilustrasi) penjemuran ikan asin. (Foto Antarasumsel.com/15/Dolly Rosana)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah olahan ikan panganan pempek di Sumatera Selatan membutuhkan suntikan modal dari perbankan.

Kepala Bidang Bina Usaha Dinas Kelautan dan Perikanan Sumsel Luluk Hari Suci di Palembang, Sabtu, mengatakan sebagian besar pelaku usaha ini hanya mengandalkan modal sendiri sehingga sulit untuk beranjak menjadi pelaku usaha dalam kategori besar.

"Bisa dikatakan dari 100 pelaku usaha hanya 20 persennya yang sudah mengakses pinjaman di bank. Sebagian besar, masih takut meminjam uang di bank. Ini karena kurang edukasi saja, tapi jika diberikan pengertian manfaat dari menambah modal, saya rasa mereka akan mau asalkan bunga yang ditawarkan sangat rendah," kata dia.

Oleh karena itu dibutuhkan keaktifan dari kalangan perbankan untuk menjangkau pelaku UMKM ini.

"Umumnya pelaku UMKM malas ke bank karena diharuskan memiliki jaminan. Ini yang sering menjadi permasalahan, seharusnya perbankan juga menyediakan produk khusus untuk mereka yang rendah bunga dan tidak perlu jaminan," ujar dia.

Untuk itu, pemerintah juga mendorong perusahaan swasta untuk membina kalangan UMKM olahan ikan ini.

Pembinaan itu, berupa pemberian modal berbunga rendah (hanya 1-5 persen), memberikan bantuan peralatan, dan membantu memasarkan produk dengan menyertakan dalam pameran.

"UMKM pempek di Sumsel jumlah mencapai ratusan, tapi tidak banyak dari mereka yang mampu menembus pasar nasional. Untuk itu dibutuhkan keaktifan berbagai pihak mendorong pelaku usaha kecil untuk maju mengingat potensi perikanan di daerah ini demikian besar," kata dia.

Sementara ini, produksi perikanan dari perairan tangkap di Sumsel mencapai 97 ribu ton per tahun dari luas areal sekira 2,5 juta hektare. Sedangkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2015-2018, produksi perikanan Sumsel dipatok menembus 99 ribu ton.