Pemulihan lahan terbakar butuh tiga bulan

id lahan terbakar, kebakaran hutan dan lahan, kebakaran lahan

Pemulihan lahan terbakar butuh tiga bulan

Prajurit TNI AD memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Palm Raya, Ogan Ilir, Sumsel. (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/den)

...Justru pemulihan lahan ini yang membutuhkan waktu lama, sekitar dua hingga tiga bulan. Tapi bisa lebih cepat jika ada hujan lebat selama lima hari berturut-turut...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Pemulihan lahan yang terbakar membutuhkan waktu tiga bulan agar benar-benar bersih dari asap sehingga bisa dilanjutkan pada tahapan pembersihan untuk penanaman.
     
Kepala Satgas Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan Posko PT Bumi Andalas Permai, Air Sugihan, Dedy Saputra Lubis, yang dijumpai di lokasi, Kamis, mengatakan, tahapan pemulihan ini juga bukan pekerjaan mudah karena harus menyemprotkan air ke tanah untuk secara tuntas menghilangkan asap mengingat lahan gambut di kawasan tersebut berkedalaman sekitar tiga meter.
     
"Justru pemulihan lahan ini yang membutuhkan waktu lama, sekitar dua hingga tiga bulan. Tapi bisa lebih cepat jika ada hujan lebat selama lima hari berturut-turut," kata Dedy yang juga manajer Distrik Sungai Jelutung PT BAP.
     
Ia mengemukakan, setelah proses itu selesai akan dilanjutkan dengan pembersihan lahan yang juga memakan waktu relatif lama karena sebagian besar lahan yang terbakar merupakan pohon akasia yang siap panen.
     
"Perusahaan tidak mengenal pembersihan lahan dengan cara membakar, sehingga lahan yang terbakar ini akan dibersihkan dengan eskavator dan traktor. Agak sulit, karena sisa batang pohon yang terbakar berjatuhan tidak beraturan," kata Lubis.
     
Terkait, apakah, perusahaan akan langsung menanami lahan itu, Lubis belum bisa memastikan karena akibat kebakaran ini telah mengakibatkan kerugian cukup besar.
     
"Nanti jika langsung ditanam, salah lagi, dikatakan perusahaan sengaja membakar. Jadi serba salah," kata dia.
     
PT BAP merupakan perusahaan pemasok Asia Pulp And Paper dengan memiliki luas arel 192.000 hektare.
     
Perusahaan ini memiliki sekitar 700 orang pekerja yang menurut Lubis mulai terancam karena proses penanaman hanya membutuhkan tenaga kerja jauh lebih sedikit dibandingkan proses pemanenan.
     
"Energi semua terkuras sejak tiga bulan terakhir ini mengatasi kebakaran lahan, saat ini belum tahu bagaimana ke depannya," kata dia.
     
Sementara ini, upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan masih berlangsung di Ogan Komering Ilir yang saat ini mimiliki titik api terbanyak dibandingkan dua kabupaten lainnya yakni Musi Banyuasin dan Ogan Ilir.
     
Hujan yang mengguyur OKI pada Selasa (27/10) telah mengurangi sejumlah titik api di kawasan itu. Berdasarkan pemantauan melalui satelit, hari ini jumlah titik panas di Sumsel terdeteksi 104 titik yang tersebar di Kabupaten Ogan Komering Ilir 102 titik, serta masing-masing satu titik di Kabupaten Banyuasin dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.
     
Pada hari ini, Presiden Joko Widodo memantau langsung upaya pemadaman dengan berkunjung ke OKI.