Kualiatas udara Palembang sedang tidak sehat

id Palembang, kota palembang, kualitas udara, kabut asap, bmkg sumsel, indra purnama, ISPU,

Kualiatas udara Palembang sedang tidak sehat

Sebagian wilayah kota diselimuti kabut asap terlihat dari menara Masjid Agung Palembang, Palembang, Sumatera Selatan. (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly/15/den)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Kualitas udara di Kota Palembang, Sumatera Selatan mulai membaik, meskipun masih berada pada level sedang hingga tidak sehat, yakni berada pada angka berkisar 156--301 mikrogram/m3.

"Kualitas udara di ibu kota Provinsi Sumsel ini mulai membaik setelah sebelumnya pada 19 Oktober berada di atas ambang normal, menyentuh level berbahaya tertinggi 1.180 mikrogram/m3 pada kondisi bencana kabut asap yang melanda daerah ini sejak 25 Agustus 2015 lalu," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel, Indra Purnama, di Palembang, Kamis.

Dia menjelaskan, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) angkanya bergerak turun seiring ditingkatkan kegiatan operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan melalui darat, dan udara dan berkurang jumlah titik panas (hotspot).  
Menurutnya, dengan melihat perkembangan data tingkat pencemaran udara di daerah ini dalam beberapa hari terakhir yang mengalami penurunan drastis, diprediksi kualitas udara di Kota Palembang dan beberapa daerah Sumsel lainnya terus membaik dan menyentuh level baik.

Ia menyampaikan, berdasarkan rekaman alat pemantau partikular meter PM 10, kualitas udara di Kota Palembang pada Kamis ini, sekitar pukul 02.00 WIB berada pada level sedang 149 m3, kemudian setiap jam meningkat, dan terakhir pada pukul 07.00 WIB berada pada level 301 m3.

Sesuai kategori Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), jika kualitas udara berapa pada level 0--50 mikrogram/m3 dalam kondisi baik, sedangkan pada level 50--150 sedang, 150--250 tidak sehat, 250--350 sangat tidak sehat, dan pada level lebih dari 350 mikrogram/m3 berbahaya.

Kondisi data kualitas udara di wilayah Kota Palembang berada pada level sedang hingga tidak sehat, membuat masyarakat di Bumi Srwijaya itu diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah/ruangan dan menggunakan masker, agar tidak terhirup udara kotor yang berasap dan terdapat abu sisa kebakaran hutan dan lahan secara langsung, ujarnya lagi.

Sebelumnya, Kepala Puskesmas Merdeka Palembang, dr Desty Alsen mengatakan, dalam beberapa bulan ini terdapat ribuan warga kota ini mulai terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA karena tidak kuat menghirup udara yang tercemar polusi asap dari kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau ini.

Dalam dua bulan terakhir, pihaknya telah melayani lebih dari 1.000 masyarakat yang mengeluhkan mengalami gangguan penyakit ISPA dan batuk akibat alergi asap.

Sebagai langkah pencegahan terserang penyakit ISPA serta penyakit lainnya yang disebabkan oleh asap dan abu sisa pembakaran hutan/lahan, diimbau kepada masyarakat agar menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, dan meningkatkan kesehatan dengan menambah asupan vitamin serta banyak minum air putih, ujar dr Desty.