Pemkab Musi Banyuasin persiapkan evakuasi korban asap

id pemkab muba, musi banyuasin, korban asap, kabut asap, kebakaran lahan, kebakaran hutan

Pemkab Musi Banyuasin persiapkan evakuasi korban asap

Ilustrasi (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/den)

Musi Banyuasin, Sumsel, (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan saat ini mempersiapkan tindakan evakuasi untuk membantu korban bencana kabut asap jika kondisi kualitas udara semakin buruk dan membahayakan kesehatan masyarakat.

"Untuk melakukan tindakan evakuasi, saat ini telah dilakukan berbagai persiapan mulai dari tempat penampungan sementara, petugas pelayanan korban bencana, dan fasilitas pendukung lainnya termasuk dapur umum," kata Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi di Sekayu, Selasa.

Menurut dia, kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti udara di Bumi Serasan Sekate sejak dua bulan terakhir hingga kini masih cukup pekat, sehingga perlu dilakukan tindakan yang dapat melindungi masyarakat.

"Kami siap mengevakuasi warga jika kondisi saat ini makin memburuk, tetapi sebelum melakukannya mempunyai tolak ukur yakni tingkat "Indeks Standar Pencemar Udara/ISPU" dengan kategori sangat tidak baik untuk kesehatan di atas 300 mikrogram. dan jika terjadinya peningkatan kasus infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) secara drastis," ujarnya.

Dia menjelaskan, untuk merealisasikan tindakan evakuasi itu, tim gabungan Pemkab Musi Banyuasin saat ini diturunkan melakukan pengecekan dan penelitian langsung di lapangan.

"Sekarang sudah berjalan di tiga kecamatan yakni Kecamatan Bayung Lencir, Tungkal Jaya dan Sekayu, berdasarkan hasil pengecekan tim gabungan, untuk kualitas udara tingkat ISPU angkanya rata-rata masih di bawah 300 mikrogram, sedangkan peningkatan kasus ISPA dari tiga kecamatan yang diteliti yang tertinggi hanya terdapat di Kecamatan Bayung Lencir, melihat hasil lapangan itu artinya kondisi saat ini belum perlu dilakukan evakuasi karena masih dalam batas toleransi," kata Wabup.

Untuk mencegah timbulnya banyak korban bencana asap, masyarakat diimbau agar mengurangi aktivitas di luar rumah, banyak minum air, dan melakukan tindakan lainnya yang dapat menjaga kesehatan dan meningkatkan ketahanan tubuh dari asap. 

Melalui berbagai tindakan tersebut, bencana kabut asap di kabupaten ini tidak bisa cepat ditanggulangi, sehingga tindakan evakuasi warga tidak akan pernah dilakukan, ujar Beni

Sementara Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian Pengembangan (BLHPP) Musi Banyuasin A Rahman menjelaskan pengertian ISPU adalah laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari.

Penetapan ISPU dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat mutu udara terhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, bangunan, dan nilai estetika, ujar Rahman.

Sedangkan menurut Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2P-PL) Dinas Kesehatan Musi Banyuaisn Chandra melaporkan hingga minggu ketiga Oktober ini terjadi peningkatan kasus penderita ISPA di kabupaten ini.

"Berdasarkan data sebelumnya terdapat 1.843 penderita ISPA di Musi Banyuaisn, dan hingga Oktober 2015 ini jumlahnya meningkat menjadi 2.209 orang dengan daerah yang paling banyak ditemukan kasus penyakit yang dipicu oleh kabut asap itu yakni Kecamatan Bayung Lencir, Sekayu dan Babat Supat," ujar Chandra.