Disperindag usulkan perbaikan pasar Kota Musirawas

id Disperindag musirawas, pasar, perbaikan bangunan, kepala Disperindag musirawas, Bambang Hermanto

Disperindag usulkan perbaikan pasar Kota Musirawas

Pasar Tradisional (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Musirawas, (ANTARA Sumsel) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Musirawas Sumatera Selatan, mengusulkan perbaikan fisik bangunan pasar semi moderen di simpang empat kawasan Agropolitan Center Muara Beliti, karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

"Kita sudah mengusulkan perbaikan pasar itu untuk dianggarkan pada APBD 2016 dengan dana sekitar Rp2,5 miliar," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Musirawas, Bambang Hermanto, Selasa.

Ia mengatakan, perbaikan pasar itu sudah menjadi prioritas karena lokasinya berada di kawasan Agropolitan Center yang merupakan calon ibukota Kabupaten Musirawas.

Selama ini ibukota Kabupaten Musirawas masih menginduk pada Kota Lubuklinggau, namun sejak 12 tahun silam Kota Lubuklinggau menjadi Kota Madya.

Perbaikan pasar semi moderen itu tujuannya untuk mempermudah warga sekitarnya mendapatkan bahan pokok, karena selama ini warga di wilayah perkantoran dan Kecamatan Muara Beliti masih berbelanja ke Kota Lubuklinggau.

Pasar semi moderen yang dibangun semasa pemerintahan mantan Bupati Musirawas, Ridwan Mukti sejak tahun 2007 itu, selama ini sudah berjalan lancar, namun setelah kondisinya banyak yang rusak beberapa bulan terakhir pedagang enggan berjualan di pasar tersebut.

Sedangkan bangunan rumah tokoh sebagai pendukung pasar tersebut hingga saat ini sebagian besar sudah terisi, karena langsung dihuni para pengontraknya.

Kendala sekarang ini para pedagang sayur dan kebutuhan sehari-hari tak mau berjualan di pasar itu, meskipun masih ada namun jumlah pedagangnya sangat minim.

Mudah-mudahan usulan pembangunan pasar itu disetujui DPRD dan pasar tersebut kembali beroperasi sesuai harapan masyarakat setempat, ujarnya.

Suherman (32) salah seorang pedagang masih bertahan di kawasan pasar semi moderen itu mengatakan kondisi pasar tersebut makin sepi karena pedagang lainnya sudah pindah membuat pasar dadakan di pinggir jalan lintas wilayah setempat.

"Saya masih bertahan karena memenuhi permintaan kebutuhan sehari-hari pelanggan warga setempat, namun setelah habis dagangan pulang ke rumah," katanya.

Ia mengharapkan, pemerintah daerah kembali merehab pasar tersebut karena warga setempat kesulitan mendapatkan bahan pokok sehari-hari.

Bila tidak ada pedagang berjualan di pasar itu warga harus berbelanja ke pasar Kota Lubuklinggau yang jaraknya mencapai 30 kilometer, ujarnya.