Pemuda Palembang gencar aksi peduli bencana asap

id masker, aksi, peduli bencana asap, kabut asap, kebakaran lahan, kebakaran hutan, pemuda, palembang

Pemuda Palembang gencar aksi peduli bencana asap

Aksi peduli bencana asap. (Foto Antarasumsel.com/15/Yudi Abdullah)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pemuda dari berbagai organisasi di Kota Palembang, Sumatera Selatan, sejak daerah tersebut dilanda bencana kabut asap September 2015 hingga kini silih berganti gencar melakukan aksi peduli bencana.

Di kawasan simpang lima Kampus POM IX Palembang, Minggu, pemuda dari klub sepeda motor Brigade Mega Pro (Brimop) dan Pramuka tampak melakukan aksi peduli bencana kabut asap dengan membagikan masker dan mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dalam kondisi kualitas udara buruk akibat diselimuti asap dan abu dari kebakaran hiutan dan lahan sejumlah daerah Sumsel. 

Koordinator Aksi Peduli Asap Brimop Hanibal mengatakan bahwa kegiatan sosial membagikan masker dan selebaran imbauan untuk mengajak masyarakat menjaga kesehatan agar tidak terkena penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan penyakit lain.

Mlihata Bumi Sriwijaya masih diselimuti kabut asap dan abu sisa pembakaran, ia untuk ke tiga kalinya melakukan aksi sosial itu.

Kegiatan tersebut akan terus dilakukan jika kondisi kabut asap beberapa pekan ke depan masih belum juga ada tanda-tanda menghilang atau justru sebaliknya semakin parah, katanya. 

Sebelumnya mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Penyiaran Komunitas Universitas Bina Darma (Bidar Radio) Palembang melakukan aksi peduli asap dengan membagikan ribuan masker kepada masyarakat terutama pejalan kaki dan pengguna sepeda motor di sekitar kampus mereka di kawasan Plaju.

Dosen Pembina B-Radio Norma Liathy Fitri mengatakan aksi peduli tersebut dilakukan untuk membantu masyarakat mencegah terserang penyakit ISPA dalam kondisi kualitas udara di kota ini berada pada level tidak sehat hingga sangat tidak sehat.

Dalam kondisi udara diselimuti kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau 2015 ini, ia terpanggil melakukan aksi sosial itu.

Pembagian masker secara gratis tersebut diharapkan dapat melindungi masyarakat dari terhirup secara langsung udara kotor asap bercampur abu daun, ilalang, dan pohon yang terbakar dan mendorong masyarakat untuk menjaga kesehatan sehingga terhindar dari penyakit ISPA dan penyakit lainnya, ujarnya.

Sementara itu Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan Indra Purnama menjelaskan kualitas udara di Kota Palembang akhir-akhir ini dalam kondisi buruk atau berada di atas ambang normal yang dapat membahayakan kesehatan manusia karena asap dari kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau ini semakin pekat.

"Berdasarkan rekaman alat pemantau partikular meter (PM 10) di Stasiun Klimatologi Kenten Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan beberapa hari terakhir sudah berada di atas ambang normal 150 mikro gram/m3," ujarnya.

Dia menjelaskan, kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kabupaten di Sumsel terus terjadi sehingga menimbulkan kabut asap yang pekat dan mengakibatkan kualitas udara berada di atas ambang baku mutu atau di atas ambang normal terutama pada pagi, sore dan malam hari.

Kategori kualitas udara pada waktu-waktu tersebut berada pada level tidak sehat hingga sangat tidak sehat dengan nilai berkisar 200-300 mikro gram/m3.

Kategori kualitas udara 0-50 mikro gram/m3 baik, kemudian pada level 50-150 sedang, 150-250 tidak sehat, 250-350 sangat tidak sehat, dan pada level lebih dari 350 mikro gram/m3 berbahaya, kata Indra.