Legislator: thema renana kerja Sumsel sudah ditetapkan

Palembang (ANTARA Sumsel) - Ketua DPRD Sumatera Selatan menyatakan tema rencana kerja pemerintah provinsi itu telah sesuai dengan rencana kerja pemerintah tahun 2016 yang sudah ditetapkan pada 18 Mei 2015.

"Rencana kerja Pemprov Sumsel tahun 2016 mengusung tema percepatan pembangunan infrastruktur strategis," kata Ketua DPRD Sumatera Selatan HM Giri Ramanda N Kiemas mengenai Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2016 di Palembang, Jumat.

Menurut dia, tema itu telah sesuai dengan tema rencana kerja pemerintah tahun 2016 yang sudah ditetapkan pada 18 Mei 2015 dan diundangkan 15 Juni 2015.

Adapun tema pemerintah itu mempercepat pembangunan infrastruktur untuk memperkuat pondasi pembangunan yang berkualitas. Dalam peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 tahun 2015 tentang pedoman penyusunan APBD tahun 2016, katanya.

Ia mengatakan, Pemprov juga diharapkan dapat mendukung tercapainya sasaran pokok rencana kerja pemerintah tahun 2016 yang terkait langsung dengan strategi pembangunan digariskan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019, dalam upaya melaksanakan agenda pembangunan nasional untuk memenuhi nawa cita.

KUA merupakan jabaran kebijakan penganggaran dalam melaksanakan kegiatan pembangunan melalui program dan kegiatan strategis, untuk tercapainya tujuan dan sasaran yang disepakati dalam rencana kerja pemerintah daerah.

Program dan kegiatan tersebut harus terukur dengan target pencapaian kinerja yang jelas akan dicantumkan dalam PPAS, disertai dengan kemampuan keuangan daerah untuk membiayai program-program itu beserta sumber dan asumsi mendasarinya, ujarnya.

Ia menyatakan, hasil pembahasan terhadap KUA dan PPAS APBD Sumsel tahun anggaran 2016 antara badan anggaran dan tim anggaran pemerintah daerah telah disetujui proyeksi pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah.

APBD Sumsel 2016 mencapai Rp6,41 triliun, jika dibandingkan dengan APBD Perubahan 2015 sejumlah Rp7,25 triliun, berarti mengalami penurunan Rp843,32 miliar atau 11,62 persen, katanya.