YLK Sumsel desak Pertamina jamin ketersediaan elpiji

id ylk sumsel, pertamina, desak pertamina jamin ketersediaan elpiji, elpiji langka, elpiji 3 kg, sulit diperoleh

YLK Sumsel desak Pertamina jamin ketersediaan elpiji

Seorang warga tengah membeli gas elpiji 3 kg pada operasi pasar di salah satu kecamatan di Kota Palembang. (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly/Aw)

...Permasalahan sulitnya masyarakat memperoleh bahan bakar elpiji dalam beberapa tahun terakhir sering terjadi, dan penyelesaiannya terkesan sifatnya hanya sementara...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sumatera Selatan mendesak PT Pertamina selaku produsen tunggal bahan bakar untuk masyarakat, menjamin ketersediaan gas elpiji terutama dalam kemasan tabung 3 kilogram.

"PT Pertamina yang kini masih menjadi produsen dan penyalur tunggal bahan bakar bersubsidi untuk rakyat harus bertanggung jawab atas masalah sulitnya masyarakat memperoleh elpiji 3 kg dan memperbaiki sistem tata niaganya agar dapat menjamin produknya selalu tersedia di pasaran," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sumatera Selatan Hibzon Firdaus di Palembang, Kamis.

Menurut dia, permasalahan sulitnya masyarakat memperoleh bahan bakar elpiji dalam beberapa tahun terakhir sering terjadi, dan penyelesaiannya terkesan sifatnya hanya sementara.

Khusus dalam 2015 ini saja, beberapa bulan lalu terjadi masalah masyarakat golongan menengah ke bawah kesulitan memperoleh bahan bakar elpiji dalam kemasan tabung 3 kg.

Setelah dilakukan berbagai upaya penyelesaian seperti menggelar operasi pasar elpiji, permasalahan itu berakhir dan kini sejak pertengahan Oktober masyarakat kembali mengalami kesulitan memperoleh bahan bakar pengganti minyak tanah itu.

Untuk menyelesaikan permasalahan secara permanen dan mencegah terjadinya kelangkaan elpiji bersubsidi untuk masyarakat golongan menengah ke bawah itu, Pertamina harus mengimbangi tingginya permintaan bahan bakar gas dengan menyiapkan stok dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Selain itu perlu melakukan perbaikan sistem tata niaga bahan bakar gas itu sehingga tidak terjadi penyalahgunaan barang bersubsidi itu, katanya.

Sementara bagi masyarakat yang merasa dirugikan oleh Pertamina akibat tidak tersedianya stok elpiji di pasaran, dia menyatakan bahwa tim YLK Sumsel siap mengadvokasi atau mendampingi konsumen yang ingin mengajukan gugatan kepada badan usaha milik negara itu.

Sesuai dengan Undang Undang Perlindungan Konsumen No.8/Tahun 1999 dengan jelas mengatur hak-hak konsumen seperti hak atas keamanan, kenyamanan, keselamatan dalam mengonsumsi barang dan jasa, hak untuk memilih serta mendapatkan barang dan jasa sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan, berhak diperlakukan atau dilayani secara benar, jujur, tidak diskriminatif berdasarkan status sosial.

"Bagi perusahaan penyedia barang dan jasa tidak memperhatikan hak-hak konsumen bahkan terbukti bertindak merugikan konsumen bisa digugat secara hukum dengan sanksi cukup berat berupa ancaman pidana bahkan denda hingga miliaran rupiah," kata Hibzon.

Sebelumnya, sejumlah warga Kota Palembang, mengeluhkan bahwa mereka mengikuti antrean mulai subuh atau sekitar pukul 05.00 WIB hanya untuk mendapat bahan bakar gas elpiji bersubsidi dalam kemasan tabung isi 3 kilogram, dan ada yang harus keluar masuk kawasan permukiman mencari pangkalan atau warung yang menjual elpiji tersebut.

Menurut Rusli, salah seorang warga di kawasan Plaju, sekarang ini dia dan warga di sekitar permukimannya mengalami kesulitan melakukan penukaran tabung kosong elpii 3 kg.

Selain harus berkorban menghabiskan waktu beberapa jam keliling melakukan pencarian dan mengikuti antrean panjang hanya untuk mendapatkan satu tabung elpiji 3 kg yang digunakan untuk memasak sehari-hari, juga sering mengeluarkan uang lebih.

Tabung gas elpiji 3 kg yang biasanya dalam kondisi normal dibeli di pangkalan resmi mitra Pertamina dengan harga eceran tertinggi Rp14.800 per tabung, kini dalam kondisi sulit diperoleh di luar pangkalan resmi dengan harga Rp25.000.

Permasalahan sulit mendapatkan gas elpiji bersubsidi dari pemerintah itu sering terjadi. Kondisi tersebut diharapkan segera dicarikan solusi terbaiknya sehingga ke depan masyarakat menengah ke bawah pengguna bahan bakar gas elpiji bersubsidi itu tidak selalu dipermainkan dengan harga yang tidak pasti, kata dia.

Sebelumnya Humas Pertamina Pemasaran Sumbagsel Alicia mengatakan bahwa secara umum pasokan elpiji 3 kg kepada masyarakat di daerah ini seperti biasanya atau sesuai kebutuhan normal.

Dengan demikian, kata dia, seharusnya masyarakat golongan menengah ke bawah tidak perlu kesulitan memperoleh bahan bakar itu.