Menkeu: kunjungan Presiden ke Amerika Serikat perkuat komitmen

id menkeu, kunjungan kerja presiden ke ametika, perluat komitmen, mitra perdagangan

Menkeu: kunjungan Presiden ke Amerika Serikat perkuat komitmen

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)

...Saya rasa kunjungan itu akan memperkuat komitmen Indonesia-AS, dimana AS masih menjadi mitra utama yang baik di perdagangan...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat pada 25-28 Oktober mendatang adalah untuk memperkuat komitmen antara Indonesia dan negeri paman sam tersebut.
       
"Saya rasa kunjungan itu akan memperkuat komitmen Indonesia-AS, dimana AS masih menjadi mitra utama yang baik di perdagangan," kata Bambang usai menghadiri laporan perkembangan triwulan perekonomian Indonesia edisi Oktober 2015 oleh Bank Dunia di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis.
       
Menurut dia, kunjungan tersebut bisa lebih menguatkan kerja sama ekonomi Indonesia dengan AS, terlebih jika melihat data investasi luar negeri langsung (FDI) yang ada, AS masih tergolong menjadi mitra terbesar bagi Indonesia.
       
"Kalau dilihat data, AS masih menjadi salah satu mitra dagang Indonesia terbesar dan saya yakin masih akan menjadi yang terbesar, kita akan jaga itu. Untuk FDI, AS juga menjadi mitra yang besar, selain itu, ini kunjungan pertama beliau sejak dilantik," ujarnya.
       
Kendati demikian, Bambang menambahkan selain bertemu dengan Presiden AS Barack Obama, Joko Widodo juga direncanakan untuk bertemu dengan 250 pengusaha AS, dan tidak menutup kemungkinan untuk menjalin hubungan juga dengan negara-negara lain yang juga turut hadir di sana.
       
"Saya rasa mungkin sebagian besar dari kabar atau diskusinya, lebih kepada Indonesia, Jepang, Tiongkok atau Asia Timur. Bukan hanya dengan AS," ungkap Bambang.
       
Sebelumnya Bambang menyatakan dari data BKPM yang dimilikinya, dari semua komitmen investasi yang terealisasi dilakukan investor asing di Indonesia, Jepang memiliki hampir 70 persen yang diantaranya investasi riil, Taiwan 40 persen, AS dan Inggris memiliki angka investasi di atas 30 persen serta Tiongkok 10 persen.