Warga Palembang makan telur dan ayam bersama

id ayam, ayam dan telur

Warga Palembang makan telur dan ayam bersama

Warga makan ayam dan telur bersama (Foto: antarasumsel.com/ Evan Ervani/15)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pemerintah melalui Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan memprogramkan budaya gemar makan ayam dan telur bersama warga Palembang, Kamis.

Program tersebut dengan menggagas Kampanye Makan Ayam dan Telur secara bersama ratusan warga berlangsung di pelataran Jetski Air Jakabaring, kata Kepala Dinas Peternakan Sumsel, Amrozi Minha.

Dikatakannya, Dinas Peternakan Provinsi Sumsel tahun ini beserta Asosiasi Pengusaha Unggas setempat menggelar kampanye makan ayam dan telur bersama dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-5 Hari Telur dan Ayam Nasional 2015.

Dijelaskannya, kegiatan itu merupakan salah satu upaya meningkatkan konsumsi telur ayam sebagai menu utama Indonesia yang terus digalakkan.

Ia berharap, dengan kegiatan itu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi terkandung di dalam ayam dan telur menjadi sumber protein murah, menyehatkan dan mencerdaskan.

Menurut dia, untuk saat ini tingkat konsumsi daging ayam dan telur di Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang cukup besar sekitar 100 ribu ekor ayam per hari, dan 80 ribu ton telur yang dihasilkan dan disebarkan oleh para pengusaha peternak unggas setempat.

Sementara, besarnya konsumsi saat ini menjadi suatu hal yang harus dicermati oleh semua pihak, mulai dari tingkat kehalalannya dimana Dinas Peternakan menggagas melakukan rumah potong unggas agar pemotong ayam itu ada sertifikatnya, kata Amrozi Minha.

Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Unggas Sumsel, Ismaidi, daerah tersebut rata-rata memproduksi telur ayam sebanyak 250 ribu ton per hari, dimana 100 ribu ton di antaranya dikonsumsi di Sumatera Selatan dan sisanya didistribusikan ke luar daerah.

Lebih lanjut Amrozi berharap, melalui kegiatan seperti ini dapat menyamakan pemahaman pada masyarakat akan pentingnya telur dan daging ayam sebagai sumber protein hewani paling murah, sehingga dapat meningkatkan konsumsi di kalangan warga, karena saat ini daya beli konsumen belum terlalu tinggi.