Lubuklinggau akan bangun pengolahan air bersih

id pemkot lubuklingau, lubuklinggau, walikota, sn prana putra sohe, pengolahan air bersih, air bersih, pdam

Lubuklinggau akan bangun pengolahan air bersih

Ilustrasi (Foto Antarasumsel.com)

Lubuklinggau, (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Lubuklinggau, Sumatera selatan, akan membangun kapasitas pengolahan air bersih di kawasan Bukit Sulap setempat untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat daerah itu.

"Kita memprogramkan seluruh warga Kota Lubuklinggau kedepan terlayani oleh jaringan air bersih karena lokasi pengolahan yang ada sekarang posisinya mamsih rendah," kata Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe melalui Humas Ferdian, Selasa.

Ia menjelaskan pembangunan kapasitas pengolahan air bersih di kawasan Bukit Sulap itu rencananya sebesar 200 liter per detik yang akan menghabiskan anggaran sebesar Rp50 miliar.

Bila pembangunan itu teralisasi, maka masyarakat tinggal di wilayah dataran tinggi seperti di Kecamatan Lubuklinggau Timur dan kawasan perumahan Niken akan terlayani tanpa bergiliran.

Dalam kondisi musim kemarau sekarang ini para pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terpaksa mendapatkan air bersih secara bergiliran karena debit sungai sebagai bahan baku berkurang.

Pemerintah daerah banyak mendapat keluhan dari para pelanggan dan masyarakat yang membutuhkan air bersih, namun tak bisa dilayani secara serentak akibat keterbataan stok air bersih.

Penambahan pengolahan air bersih itu diharapkan dapat mengatasi semua permasalahan air minum masyarakat Kota Lubuklinggau.

Apa lagi Walikota sudah berupaya agar semua tempat di Kota Lubuklinggau bisa teraliri air bersih dan terlayani demi kesejahteraan masyarakat Lubuklinggau secara keseluruhan, ujarnya.

Kepala PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuklinggau Sofyan Narta melalui Kasubag Humas Umar Bukhari mengatakan selama musim kemarau panjang ini produksi air bersih daerah itu turun hingga 25 persen.

Ia menjelaskan produksi air bersih PDAM Kota Lubukinggau saat normal mencapai 200 liter perdetik, namun hingga dua bulan terakhir produksi turun menjadi 150 liter perdetik dengan tiga sumber mata air yakni Sungai Kassie, Kelingi dan Sungai Apur, Bengkulu.

"Kita mengharapkan dalam kondisi sulit air sekarang ini masyarakat berhemat untuk pemakaian air bersih karena masyarakat lainnya juga ingin mendapat bantuan serupa," ujarnya.

Sejak produksi air bersih turun, pihaknya terpakasa melakukan penditribusian secara bergiliran khususnya disepanjang jalan Yos Sudarso, Megang, Lingkar Selatan dan Jalan Garuda

Sekarang ini keluhan masyarakat terus saja ditujukan kepada PDAM karena air yang mengalir semakin sedikit, sehingga PDAM Lubuklinggau mencari cara dengan membuat sistem bergilir yakni Penyaluran air pagi sampai dengan pukul 16.00 WIB didaerah Kota.

Sedangkan dari pukul 16.00-12.00 WIB disalurkan ke daerah yang memiliki wilayah lebih tinggi, seperti daerah timur, Perumnas Niken dan sekitarnya selama antara lima sampai dengan Sembilan jam.

"Petugas Teknik harus kerja ekkstra siang dan malam demi pelayanan kepada masyarakat, disamping ada juga dilakukan pemutusan dan penyaluran baru," ujarnya.