Pengamat: Waspadai dampak konflik Laut China Selatan

id pemerintah indonesia, kementerian luar negeri, konflik laut china, laut china selatan, kemaritiman, amerika serikat,

Pengamat: Waspadai dampak konflik Laut China Selatan

Dokumentasi kapal nelayan China yang berlayar di sekitar Kepulauan Spratly, yang juga diklaim Taiwan, Filipina, Vietnam, dan Malaysia, serta Brunei Darussalam. (AFP)

....Konflik di laut cina Selatan bisa berdampak besar kepada kepulauan di Indonesia bila tidak diantisipasi sejak dini apalagi tak mengambil peran....
Tangerang, (ANTARA Sumsel) -  Pengamat kemaritiman Denik Iswardani mengatakan, pemerintah harus melakukan antisipasi dini dari dampak konflik di Laut China Selatan.

"Indonesia sebenarnya memiliki posisi yang menguntungkan dalam permasalahan di Laut China Selatan. Keuntungan tersebut yakni dalam bidang instusi dengan Amerika Serikat dan bilateral dengan negara lain," katanya di Tangerang, Selasa.

Komunikasi yang dapat dilakukan Indonesia terhadap kedua negara tersebut dalam masalah Laut China Selatan, bisa sebagai upaya awal dalam mencegah dampak yang akan terjadi.

Menurut dia,  konflik di laut cina Selatan bisa berdampak besar kepada kepulauan di Indonesia bila tidak diantisipasi sejak dini apalagi tak mengambil peran.

"Kalau indonesia hanya berdiam dalam masalah laut cina selatan maka akan berbahaya. Indonesia harus mengambil peran karena posisinya menguntungkan," ujarnya dalam diskusi tentang kemaritiman di Ciledug, Selasa.

Bahkan, konflik yang nantinya akan semakin besar, dapat dicegah oleh Indonesia sebagai pihak yang menjaga kedamaian. Apalagi, Indonesia telah mendeklarasikan sebagai negara poros maritim.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga harus mendapatkan dukungan dari publik sebagai kekuatan dalam membawa misi perdamaian.

Diakuinya, bila pemahaman masyarakat terkait kasus laut china selatan masih kecil. Padahal, dampak yang akan terjadi sangat besar.

"Jangan sampai nantinya ketika sudah terjadi, baru adanya gerakan. Pemerintah harus aktif dari sekarang dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat," ujarnya.

Oleh karena, dirinya bersama sejumlah dosen Universitas Budi Luhur memberikan rekomendasi kepada Kementrian Luar Negeri terkait dukungan dari publik.

Begitu juga dengan memberdayakan kekuatan yang ada seperti Militer dan diplomasi agar pertahanan Indonesia tetap terjaga.

"Jangan sampai nantinya, ada kepulauan yang menjadi dampak dari konflik ini. Indonesia harus bisa melakukan proses diplomasi," ujarnya.