BNPB terjunkan heli atasi kabut asap di Sumsel

id heli, helikopter bom air

BNPB terjunkan heli atasi kabut asap di Sumsel

Ilustrasi (FOTO ANTARA)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan tujuh helikopter dan pesawat "water bombing" serta satu pesawat Casa hujan buatan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).

"Pantauan Satelit Terra Aqua dari NASA pada Minggu (4/10) tercatat 1.340 titik api di Sumatera Selatan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan, sudah lebih dari satu bulan "hotspot" di Sumsel belum juga dapat dipadamkan.

Konsentrasi hotspot di Sumsel, kata dia, terdapat di perkebunan dan hutan tanaman industri di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

"Pantauan satelit dari NASA terlihat dengan jelas asap tebal diproduksi dari Kabupaten OKI dan Musi Banyuasin yang terbawa angin ke arah Barat Laut-Utara sehingga menambah kepekatan asap di Jambi dan Riau. Bahkan menyebar ke wilayah Malaysia," ungkapnya.

Untuk mengatasi hal ini, BNPB mengerahkan helikopter dan pesawat water bombing, serta pesawat Casa hujan buatan.

Selain itu, 1.594 personel TNI-Polri dari Jakarta dikirim untuk memperkuat satgas darat di Sumsel.

Dengan demikian, ada total 3.694 personel gabungan yang memadamkan api di darat.

"Langkanya awan potensial di Sumsel menyebabkan hujan buatan belum optimal," ucapnya.

Dia menambahkan, beberapa helikopter bom air akan dipindahkan ke OKI dan Musi Banyuasin untuk memudahkan pemadaman.