Palembang (ANTARA Sumsel) - Ratusan orang siswa Taman Kanak-Kanak dari
beberapa sekolah di Kecamatan Sako Palembang, Rabu tetap mengikuti
proses belajar mengajar dan latihan manasik haji di halaman Masjid
Aqobah II meski dalam kondisi kabut asap.
Siswa TK ini sudah berkumpul di halaman masjid sejak pukul 07.30 Wib menggunakan pakaian manasik haji (ihrom).
Beberapa siswa menggunakan masker, sementara sebagian besar memilih
tidak menggunakannya meski udara diselimuti kabut asap pekat.
Kepala Sekolah TK Vita Sejahtera Juwita Aziz mengatakan pelatihan
manasik haji ini tetap dilakukan karena menilai kualitas udara tidak
terlalu membahayakan kesehatan.
"Sejak kabut asap melanda Palembang dalam sebulan ini, siswa sempat
sekali diliburkan selama tiga hari. Setelah itu, tidak pernah lagi,
meski kabut asap semakin pekat. Pihak sekolah menilai udara masih belum
membahayakan, karena itu aktivitas di luar kelas tetap dilakukan," kata
dia.
Dalam pelaksanaan manasik haji tersebut, siswa diajarkan aktivitas
ketika berhaji, mulai dari tawaf, sai, dan melontar jumroh.
Setelah kegiatan tersebut, dilanjutkan dengan berlatih sholat Idul Adha di dalam masjid.
Wahyuni, salah seorang orangtua siswa mengatakan tidak dapat
berbuat apa-apa meski merasa kualitas udara tidak baik untuk anaknya.
"Tidak ada yang mengeluh, jadi terpaksa ikut saja. Yang dirasakan
saat ini bukan hanya sakit untuk bernapas tapi juga mata bertambah
perih," kata dia.
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Palembang memutuskan tidak
meliburkan siswa karena menilai kondisi kabut asap bisa disiasati dengan
penundaan jam masuk kelas.
Kepala Disdikpora Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan, setiap
sekolah hanya diwajibkan menerapkan jam masuk kelas minimal pukul 08.00
WIB.
"Artinya, boleh masuk lebih dari pukul 08.00 WIB jika belum layak mengadakan proses belajar dan mengajar," kata dia.
Ia mengatakan, standar ganda itu diterapkan karena untuk beberapa
lokasi di Palembang terpantau mengalami kabut asap lebih tepat di
bandingkan kawasan lain. Lokasi tersebut, yakni kawasan Gandus,
Kertapati dan sekitarnya.
"Keputusan ini diambil setelah berkonsultasi dengan Dinas
Kesehatan, dan pada prinsipnya siswa masih boleh beraktivitas tapi tidak
di pagi hari seperti biasanya yakni masuk pukul 07.00 WIB," kata dia.