Siswa TK tetap latihan manasik haji

id asap, mansik haji

Siswa TK tetap latihan manasik haji

Siswa TK tetap latihan manasik haji meski di tengah kabut asap (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/den)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Ratusan orang siswa Taman Kanak-Kanak dari beberapa sekolah di Kecamatan Sako Palembang, Rabu tetap mengikuti proses belajar mengajar dan latihan manasik haji di halaman Masjid Aqobah II meski dalam kondisi kabut asap.

Siswa TK ini sudah berkumpul di halaman masjid sejak pukul 07.30 Wib menggunakan pakaian manasik haji (ihrom).

Beberapa siswa menggunakan masker, sementara sebagian besar memilih tidak menggunakannya meski udara diselimuti kabut asap pekat.

Kepala Sekolah TK Vita Sejahtera Juwita Aziz mengatakan pelatihan manasik haji ini tetap dilakukan karena menilai kualitas udara tidak terlalu membahayakan kesehatan.

"Sejak kabut asap melanda Palembang dalam sebulan ini, siswa sempat sekali diliburkan selama tiga hari. Setelah itu, tidak pernah lagi, meski kabut asap semakin pekat. Pihak sekolah menilai udara masih belum membahayakan, karena itu aktivitas di luar kelas tetap dilakukan," kata dia.

Dalam pelaksanaan manasik haji tersebut, siswa diajarkan aktivitas ketika berhaji, mulai dari tawaf, sai, dan melontar jumroh.

Setelah kegiatan tersebut, dilanjutkan dengan berlatih sholat Idul Adha di dalam masjid.

Wahyuni, salah seorang orangtua siswa mengatakan tidak dapat berbuat apa-apa meski merasa kualitas udara tidak baik untuk anaknya.

"Tidak ada yang mengeluh, jadi terpaksa ikut saja. Yang dirasakan saat ini bukan hanya sakit untuk bernapas tapi juga mata bertambah perih," kata dia.

Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Palembang memutuskan tidak meliburkan siswa karena menilai kondisi kabut asap bisa disiasati dengan penundaan jam masuk kelas.

Kepala Disdikpora Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan, setiap sekolah hanya diwajibkan menerapkan jam masuk kelas minimal pukul 08.00 WIB.

"Artinya, boleh masuk lebih dari pukul 08.00 WIB jika belum layak mengadakan proses belajar dan mengajar," kata dia.

Ia mengatakan, standar ganda itu diterapkan karena untuk beberapa lokasi di Palembang terpantau mengalami kabut asap lebih tepat di bandingkan kawasan lain. Lokasi tersebut, yakni kawasan Gandus, Kertapati dan sekitarnya.

"Keputusan ini diambil setelah berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan, dan pada prinsipnya siswa masih boleh beraktivitas tapi tidak di pagi hari seperti biasanya yakni masuk pukul 07.00 WIB," kata dia.