Kualitas udara di Palembang pada level membahayakan

id kualitas udara palembang buruk,bmkg, partikular meter,mikro gram, polusi, kabut asap, kualiitas udara membahayakan, bahaya, membahayakan kesehatan man

Kualitas udara di Palembang pada level membahayakan

Grafik kualitas udara di Palembang. (Foto Antarasumsel.com/15/Yudi Abdullah)

...Berdasarkan rekaman alat pemantau partikular meter PM 10, kualitas udara di Kota Palembang berada di atas ambang normal atau mencapai lebih dari 350 mikro gram/m3...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Kualitas udara di Kota Palembang terus memburuk dan berada pada level membahayakan seiring semakin pekatnya kabut asap disertai abu sisa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah daerah Sumatera Selatan.


"Kualitas udara di Ibukota Provinsi Sumsel ini berada di atas ambang normal dan dapat membahayakan kesehatan manusia," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purnama, di Palembang, Rabu.


Dia menjelaskan, berdasarkan rekaman alat pemantau partikular meter PM 10, kualitas udara di Kota Palembang berada di atas ambang normal atau mencapai lebih dari 350 mikro gram/m3.


Sesuai kategori Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), jika kualitas udara berada pada level 0-50 mikro gram/m3 dalam kondisi baik, sedangkan pada level 50-150 sedang, 150-250 tidak sehat, 250-350 sangat tidak sehat, dan pada level lebih dari 350 mikro gram/m3 berbahaya, katanya.


Menurut dia, kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kabupaten di Sumsel terus terjadi, sehingga menimbulkan kabut asap yang pekat dan mengakibatkan kualitas udara berada di atas ambang baku mutu atau di atas ambang normal terutama pada pagi, sore dan malam hari.


Melihat kondisi kualitas udara di wilayah Kota Palembang berada pada level sangat tidak sehat, masyarakat di Bumi Srwijaya itu diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah/ruangan dan menggunakan masker, agar tidak terhirup udara kotor yang berasap dan terdapat abu sisa kebakaran hutan dan lahan secara langsung, ujarnya.


Sebelumnya, Kepala Puskesmas Merdeka Palembang dr Desty Alsen mengatakan, pada September ini terdapat ratusan warga kota ini mulai terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA karena tidak kuat menghirup udara yang tercemar polusi asap dari kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau ini.


Dalam sebulan terakhir, pihaknya telah melayani ratusan masyarakat yang mengeluhkan mengalami gangguan penyakit ISPA dan batuk akibat alergi asap.


Sekarang ini setiap hari ada puluhan orang yang berobat di puskesmas dengan keluhan gangguan pada saluran pernapasannya dan batuk-batuk.


Sebagai langkah pencegahan terserang penyakit ISPA serta penyakit lainnya yang disebabkan oleh asap dan abu sisa kebakaran hutan/lahan, diimbau kepada masyarakat agar menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan dan meningkatkan kesehatan, ujar dr Desty.