Palembang (ANTARA Sumsel) - PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Sumatera Selatan membangun rel ganda sepanjang 222,76 kilometer untuk memperlancar angkutan menggunakan jasa kereta api batu bara rangkaian panjang.
Ka Humas PT Kereta Api Divisi Regional (PT KAI-Divre) III Sumatera Selatan, Suprapto di Palembang, Senin mengatakan bahwa dari total panjang proyek pembangunan rel ganda itu, hingga saat ini sudah diselesikan mencapai 101,586 km.
Menurut dia, pembangunan rel ganda itu dikerjakan dalam lima tahapan, dan hingga kini sudah dirampungkan sebanyak dua tahapan sepanjang 101,586 km.
Dijelaskannya, rel ganda yang sudah selesai dan telah dilalui khusus kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang), yakni dari Stasiun Tiga Gajah Kabupaten Ogan Komering Ulu menuju Tanjung Enim Kabupaten Muaraenim sepanjang 86,306 km.
Selanjutnya dari Stasiun Negeri Agung menuju Belambangan Umpu Provinsi Lampung sepanjang 15,280 km yang juga menghubungkan perlintasan kereta dari Stasiun Prabumulih dan Tanjung Enim.
Sedangkan untuk tiga tahap terakhir, PT KAI saat ini tengah mengerjakan pembangunan rel ganda di Sumatera Selatan sepanjang 124,174 km.
Pembangunan rel ganda tahap tiga tersebut melalui Stasiun Tanjung Enim Baru menuju Cempaka hingga Stasiun Negeri Agung (Lampung), dan terakhir dari Stasiun Prabumulih menuju Stasiun Kertapati Palembang menghubungkan dengan Stasiun Tanjung Karang (Lampung), katanya.
Ia berharap, dengan telah dioperasikan rel ganda perlintasan kereta dari Prabumulih menuju Tanjung Enim Baru, akan mampu mengurai kepadatan perlintasan kereta penumpang baik dari Kertapati menuju Tanjung Karang maupun Kertapati ke Lubuk Linggau.
Dimana selama ini kepadatan sering terjadi disebabkan perlintasan Prabumulih ke Tanjung Enim banyak dilalui kereta babaranjang baik menuju Lampung maupun ke Kertapati.
Ia menambahkan, pembangunan rel ganda tersebut tujuannya selain mengurai kepadatan perlintasan kereta penumpang, juga untuk memperlancar serta meningkatkan kapasitas angkut dan produksi batu bara Sumatera Selatan.
Bahkan Gubernur Sumsel Alex Noerdin, setiap kesempatan mengatakan suatu saat Sumatera Selatan akan mampu memproduksi batu bara hingga 100 juta ton pertahun, karena di provinsi itu memiliki cadangan cukup besar mencapai 22,24 miliar ton.
Sementara, sekarang ini baru mampu diproduksi sekitar 20 juta ton per tahun, yang sebagian besar diproduksi oleh PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA) dan perusahaan tambang swasta lainnya.
Berita Terkait
Pak Bas targetkan Tol Palembang-Betung rampung 2025
Jumat, 19 April 2024 9:02 Wib
Pj Bupati Banyuasin ajukan pembangunan infrastruktur ke Kementerian PUPR
Jumat, 19 April 2024 7:42 Wib
Sekda Sumsel paparkan empat program prioritas pembangunan daerah
Kamis, 21 Maret 2024 21:19 Wib
Pj Gubernur minta Pemkab Muba pastikan semua tahapan pembangunan jalan tol lancar
Selasa, 19 Maret 2024 19:53 Wib
Pastikan semua desa berlistrik, Pemkab Muba-PLN akan teken kesepakatan pembangunan jaringan
Minggu, 17 Maret 2024 16:13 Wib
Kemenkumham Sumsel kuatkan pembangunan ZI budayakan antikorupsi
Minggu, 10 Maret 2024 9:30 Wib
Pj Bupati Muba minta kebut realisasi pembangunan jalan tol di Muba
Selasa, 5 Maret 2024 12:45 Wib
Bupati OKI harap ASN dari STAN bisa berkontribusi pembangunan daerah
Kamis, 29 Februari 2024 9:19 Wib