PT Pusri hentikan pembelian hasil panen petani

id pt pusri, petani, padi, gabah, hentikan pembelian panen, panen petani, dirut pt pusri, musthofa, bulog

PT Pusri hentikan pembelian hasil panen petani

Dirut PT Pusri Musthofa (Foto Antarasumsel.com/13/Arina S)

....Kegiatan pembelian gabah dan beras yang dilakukan beberapa waktu lalu sifatnya hanya membantu petani agar hasil panen mereka terserap maksimal dan mencegah anjloknya harga....
Palembang, (ANTARA Sumsel) - Perseroan Terbatas Pupuk Sriwidjaja telah menghentikan kegiatan pembelian hasil panen petani tanaman pangan yang beberapa bulan lalu sempat dilakukan untuk membantu mencegah anjloknya harga gabah dan beras. 

"Kegiatan pembelian gabah dan beras yang dilakukan beberapa waktu lalu sifatnya hanya membantu petani agar hasil panen mereka terserap maksimal dan mencegah anjloknya harga. Namun, sekarang dalam kondisi normal tidak dilakukan lagi karena mampu ditangani Bulog sendiri," kata Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Musthofa di Palembang, Rabu.

Menurut dia, sesuai arahan pemerintah, pihaknya berupaya membantu melakukan penyerapan gabah dan beras hasil panen petani di Sumatera Selatan dan beberapa provinsi rayon atau wilayah kerja lainnya.

Perusahaan pupuk ini berupaya membantu petani di sembilan provinsi rayon pemasaran meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta jika mengalami masalah penjualan hasil panen.

"Kegiatan bantuan penyerapan hasil panen petani itu hanya sebentar dilakukan dan jumlahnya tidak sampai 4.000.000 ton sebagaimana yang ditargetkan sebelumnya," katanya.

Sekarang ini,lanjut dia, pihaknya telah menjual semua gabah dan beras yang diserap dari petani pada musim panen beberapa bulan lalu. Kini, tim satgas yang dibentuk untuk melakukan penyerapan pada sentra produksi pertanian difokuskan kembali mengurusi pendistribusian pupuk.

Selain itu, lanjut dia, juga diminta mengoptimalkan pelaksanaan Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K).

Program GP3K itu, kata Musthofa, sejauh ini berjalan baik dan berhasil meningkatkan produktivitas hasil pertanian yang cukup besar dari rata-rata sebelumnya sebanyak 4,6 ton gabah kering giling (GKG) per hektare menjadi hingga 7 ton/ha.