Lahat fokus bina atlet tenis muda

id kabupaten lahat, pembinaan atlet, atlet tenis, tenis, atlet muda, pelatih tenis lahat, wijayanto, pon jabar

Lahat fokus bina atlet tenis muda

Ilustrasi (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Persatuan Tenis Seluruh Indonesia Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, fokus membina atlet muda berusia di bawah 18 tahun untuk mengatasi buruknya regenerasi di daerah dalam beberapa tahun terakhir.

Pelatih Tenis Lahat Wijayanto di Palembang, Senin, mengatakan, sebanyak 34 atlet yang terbagi dalam kelompok umur usia 7 tahun hingga 18 tahun dilatih secara intensif di Lapangan Tenis Tiara Remaja Kabupaten Lahat sejak tiga tahun terakhir.

"Berkat pembinaan secara berkesinambungan, dua atlet sudah bisa berprestasi, yakni Rafhidiya M (16 tahun) dan Rahmat (18 tahun) berhasil meraih tiket ke PON Jabar tahun 2016 mendatang. Rafhidiya sendiri saat ini berada pada urutan ke tiga kelompok junior pada rangking nasional," kata dia.

Ia mengemukakan, para atlet muda putra daerah Lahat ini sudah menunjukkan kemajuan setelah berlatih secara intensif setiap hari.

Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan dari sisi mental bertanding, para atlet ini mendapatkan kesempatan beruji coba dengan dibiayai oleh Pemkab dan Dinas Pemuda dan Olahraga Lahat.

"Keberpihakan pemerintah untuk membina olahraga menjadi salah satu kunci sukses Lahat bisa menelurkan atlet muda berbakat. Prediksi saya, pada PON tahun 2020 sudah bisa diperhitungkan, asalkan dibina secara terus menerus," ujar dia.

Ketua Umum Pengprov Pelti Sumsel Ade Karyana mengatakan setiap pengcab diharapkan mulai fokus membina atlet muda karena Pengurus Besar Pelti sudah mengatur mengenai pembatasan usia atlet yang berlaga pada Pekan Olahraga Nasional.

"Saat ini atlet yang boleh bertanding di PON maksimal berusia 21 tahun, bertujuan untuk mendorong daerah membina atlet muda dan mendorong atlet mau menjajal olahraga profesional. Apa yang dilakukan Lahat patut diapresiasi, dan Pengprov Pelti juga akan mendorong kabupaten/kota lain," kata Ade.

Cabang olahraga tenis di Sumsel belum begitu bersinar di kancah nasional karena masih kalah bersaing dengan atlet-atlet yang ada di Jawa.

Namun, sejak KONI Sumsel meminta tiap-tiap pemerintah kabupaten/kota menjadi bapak angkat untuk beberapa cabang olahraga membuat atlet-atlet muda berbakat mulai bermunculan karena mendapatkan bantuan peralatan berlatih dan bertanding serta kesempatan uji coba.