Palembang (ANTARA Sumsel) - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin
mengatakan, dalam mengantisipai kemarau yang bisa menimbulkan kebakaran
hutan dan lahan, maka diperlukan dibuat waduk di pedesaan atau
perkebunan.
Berdasarkan evaluasi saat operasi pemadaman hutan dan lahan petugas
masih kesulitan, karena lokasi tempat mengambil air atau sungai cukup
jauh, kata gubernur di Palembang, Senin.
Menurut dia, bukan itu saja tetapi juga dalam memadamkan titik api, air yang digunakan sulit untuk didapatkan.
Sehubungan itu kedepan perlu dipikirkan bersama supaya daerah-daerah
yang rawan kekeringan perlu dibuat kanal atau waduk, kata dia.
Yang jelas, dengan adanya air penampungan sehingga dapat mempersingkat pemadaman karena sumber air sudah dekat.
Memang, lanjut dia, itu perlu biaya sehingga mulai sekarang dipikirkan bersama dan pemerintah daerah siap membantu.
Selain itu gubernur juga minta lahan yang ada jangan dibiarkan,
harus dikelola dan diawasi sehingga tidak terjadi kebakaran.
Sebelumnya Wakil Bupati Musi Banyuasin Sumatera Selatan, Beni
Hernedi mengatakan, memang perlu dibangun waduk tempat penampungan air
di pedesaan dalam mengantisipasi kekeringan dan kebakaran hutan.
Dengan adanya waduk maka saat adanya musim kemarau dan kekeringan
termasuk kebakara hutan dapat diantisipasi secepat mungkin, kata dia.
Berita Terkait
Palembang keruk sampah di gorong-gorong antisipasi DBD
Jumat, 22 Maret 2024 15:12 Wib
Kapolda Sumsel minta ketua RT dan RW berperan antisipasi tawuran
Minggu, 17 Maret 2024 15:25 Wib
Pj Gubernur Sumsel pertahankan pola penanganan karhutla 2023
Jumat, 15 Maret 2024 21:03 Wib
Polairud bersihkan perairan OKI antisipasi kecelakaan perahu
Kamis, 14 Maret 2024 15:31 Wib
Polrestabes Palembang tingkatkan antisipasi tawuran
Selasa, 12 Maret 2024 21:27 Wib
Satgas Pangan Sumsel giatkan sosialisasi antisipasi penimbunan pangan
Sabtu, 9 Maret 2024 15:25 Wib
BPBD Sumsel siapkan antisipasi bencana hidrometeorologi
Rabu, 6 Maret 2024 7:02 Wib
Malaysia mulai antisipasi dampak kesehatan serangan cuaca panas
Sabtu, 2 Maret 2024 11:57 Wib