Pemkot Palembang gandeng BRI luncurkan layanan e-retribusi

id pemkot palembang, kota palembang, bri, pasar, e-retribusi, pendapatan daerah, wali kota palembang, harnojoyo

Pemkot Palembang gandeng BRI luncurkan layanan e-retribusi

Wali Kota Harnojoyo (tengah) (Foto Antarasumsel.com)

....Uang miliaran rupiah bisa masuk sebagai PAD....
Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang menggandeng BRI meluncurkan layanan pembayaran retribusi pasar secara elektronik "e-retribusi" untuk semakin mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah.

Wali Kota Palembang Harnojoyo dalam sambutan peluncuran e-retribusi ini di lingkungan Pasar KM 5 Palembang, Minggu, mengatakan, melalui layanan elektronik ini pemkot menargetkan pajak dari sektor retribusi dapat tercapai pada tahun ini karena hingga semester I masih meleset dari target.

"Sebenarnya potensi penerimaan dari retribusi pasar ini sangat besar, karena tercatat ada 8.000 petak yang tersebar di 20 pasar. Jika benar-benar dioptimalkan, artinya ," kata Harnojoyo dalam acara yang juga dihadiri Kepala Kantor BI Sumsel Hamid Ponco, Direktur BRI Randyanto, dan Komisaris BRI Ahmad Fuad.

Harno mengemukakan hal ini karena menggangap penerimaan dari retribusi pasar belum sesuai harapan, berbeda dengan pajak hotel dan restoran yang mampu mencapai target karena menerapkan pembayaran elektronik sejak awal tahun.

Bahkan jika diamati dari penerimaan secara keseluruhan (pajak dan retribusi), menurutnya, Kota Palembang masih jauh jika dibandingkan kota-kota lain di Indonesia.

"Dari APBD Kota Palembang sebesar Rp3 triliun, sumbangan PAD hanya Rp750 miliar. Jika dibandingkan kota lain jelas ini tidak masuk hitungan. Ke depan, model seperti e-retribusi ini harus diperluas lagi agar `jangan ada dusta di antara kita`," kata dia.

Sementara berdasarkan data per Juli 2015, penerimaan PAD kota palembang dari sektor pajak terealisasi 50,26 persen atau Rp237 miliar dari target hingga akhir tahun sebesar Rp472 miliar, retribusi daerah terealisasi Rp41,34 persen atau Rp48 miliar dari target 2015 sebesar Rp117 miliar.

Sementara Pimpinan Wilayah BRI Palembang (membawahi Sumsel, Babel dan Jambi) Erdianto Sigit dalam kesempatan yang sama, mengatakan, layanan e-retribusi ini menjadi pintu gerbang dari BRI untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR).

"Layanan e-retribusi ini diharapkan semakin mendekatkan para pedagang pasar dengan bank, karena mereka yang membayar retribusi secara otomatis tercatat sebagai nasabah BRI," kata Erdianto.

Sedangkan Kepala BI Sumsel Hamid Ponco mengatakan layanan e-retribusi ini merupakan aktualisasi Gerakan Nasional Non Tunai dalam rangka menekan jumlah transaksi tunai di masyarakat.

"Jumlah transaksi non tunai di masyarakat masih sangat rendah karena hampir 99 persen didominasi oleh tunai. Sementara di sisi lain biaya mencetak uang semakin tinggi, sehingga membutuhkan keaktifan berbagai pihak untuk menguranginya dan salah satunya melalui berbagai pembayaran berbasis elektronik (kartu)," kata Hamid.

Kota Palembang yang tumbuh menjadi kota metropolitan sejak 2014 telah ditetapkan BI sebagai kota pencontohan penerapan transaksi non tunai di Sumatera karena memiliki fasilitas infrastruktur telekomunikasi yang menjadi prasarana utama layanan berbasis kartu.