Kualitas udara di Palembang buruk akibat asap

id kualitas udara, kualitas udara di palembag buruk, di atas ambang normal, kabut asap, kemarau, bencana kabut asap

...Berdasarkan rekaman alat pemantau partikular meter PM 10 di Stasiun Klimatologi Kenten beberapa hari terakhir, kualitas udara di Palembang sudah berada di atas ambang normal...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Kualitas udara di Kota Palembang, Sumatera Selatan buruk atau berada di atas ambang normal dapat membahayakan kesehatan manusia, akibat asap dari kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau ini yang semakin pekat.

Berdasarkan rekaman alat pemantau partikular meter PM 10 di Stasiun Klimatologi Kenten Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumsel beberapa hari terakhir, kualitas udara di Palembang sudah berada di atas ambang normal 150 mikro gram/m3, kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel, Indra Purnama, di Palembang, Jumat.

Dia menjelaskan, kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kabupaten di Sumsel terus terjadi, sehingga menimbulkan kabut asap yang pekat dan mengakibatkan kualitas udara berada di atas ambang baku mutu atau di atas ambang normal terutama pada pagi, sore dan malam hari.

Kategori kualitas udara pada waktu tersebut berada pada level tidak sehat hingga sangat tidak sehat, dengan nilai berkisar 200--300 mikro gram/m3.

Kategori kualitas udara 0--50 mikro gram/m3 baik, kemudian pada level 50--150 sedang, 150--250 tidak sehat, 250--350 sangat tidak sehat, dan pada level lebih dari 350 mikro gram/m3 berbahaya, katanya pula.

Melihat kondisi kualitas udara di wilayah Kota Palembang berada pada level tidak sehat hingga sangat tidak sehat, masyarakat di Bumi Srwijaya itu diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah/ruangan dan menggunakan masker, agar mencegah terhirup udara kotor yang berasap dan terdapat abu sisa kebakaran hutan dan lahan secara langsung.

Kebijakan Dinas Pendidikan Kota Palembang meliburkan pelajar pada saat kondisi kualitas udara buruk saat ini, dinilai sangat tepat karena anak-anak sangat rentan terserang penyakit.

Dengan melakukan berbagai tindakan antisipasi itu, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit lainnya yang dipicu oleh kualitas udara yang buruk sekarang ini, kata Indra lagi.

Sebelumnya, Kepala Puskesmas Merdeka Palembang dr Desty Alsen mengatakan, pada September ini terdapat ratusan warga kota ini mulai terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA karena tidak kuat menghirup udara yang tercemar polusi asap dari kebakaran hutan dan lahan.

Dalam sepekan terakhir, pihaknya telah melayani masyarakat yang mengeluhkan mengalami gangguan penyakit ISPA dan batuk akibat alergi asap.

"Dalam sepekan terakhir, setiap hari ada 10--20 orang yang berobat di puskesmas ini mengeluhkan gangguan pada saluran pernapasannya dan batuk-batuk. Karena itu, diimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan," ujar dr Desty lagi.