Burung Cendrawasih logo Asian Games 2018

id burung centrawasi, logo asian games, asian games 2018, olahraga asia, menpora, imam nahrawi, alex noerdin

Burung Cendrawasih logo Asian Games 2018

Atlet Wushu memperagakan sejumlah gerakan di sela peluncuran logo Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

....Logo yang kita pilih adalah burung cenderawasih bertujuan untuk menggerakkan semangat bahwa Asian Games bukan hanya milik Jakarta dan Palembang....
Jakarta, (ANTARA Sumsel) - Burung cenderawasih yang merupakan satwa endemik Papua, dipilih sebagai logo Asian Games 2018 yang diluncurkan bertepatan dengan Puncak Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-32 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu sore.

Logo yang menggambarkan citra cenderawasih sedang mengepakkan sayap dengan kombinasi warna hijau, merah, biru, dan kuning tersebut, menunjukkan kesiapan Indonesia terutama Sumatera Selatan dan DKI Jakarta sebagai tuan rumah pesta olahraga bangsa-bangsa Asia tersebut.

"Logo yang kita pilih adalah burung cenderawasih bertujuan untuk menggerakkan semangat bahwa Asian Games bukan hanya milik Jakarta dan Palembang, tapi milik masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Burung cenderawasih kita coba tarik ke permukaan sebagai simbol nasional Indonesia di ajang Asian Games," ujar Menpora Imam Nahrawi usai acara.

Menurut dia, citra cenderawasih yang terbang mengepakkan sayap menunjukkan niat dan semangat Indonesia untuk meraih prestasi tertinggi diantara bangsa-bangsa lain di Asia.

Sedangkan untuk maskot, Menpora menyatakan pemilihan maskot masih akan dipikirkan lebih lanjut.

"Ini kan baru 'soft launching', kita akan lakukan (peluncuran) lagi nanti sekaligus peresmian bersama pak Presiden, kemungkinan besar di Monas," ujarnya.

Tidak hanya Asian Games, dalam tiga tahun mendatang Indonesia juga akan menjadi tuan rumah untuk tiga event internasional lain yaitu "The 6th TAFISA Indonesia World Sport for All Games 2016" di Jakarta yang akan diikuti 110 negara, MotoGP 2017 di Sentul, serta "The 3rd Asian Paragames 2018" di Jakarta dan Palembang.

Terkait penyelenggaraan MotoGP 2017, Menpora menjelaskan pihaknya telah meminta organisasi penyelenggara balapan MotoGP Dorna Sports untuk segera mengirim surat resmi kepada pemerintah Indonesia.

Ia bersama Menteri Pariwisata Arief Yahya telah membicarakan ihwal teknis penganggaran untuk event tersebut meskipun masih akan bernegosiasi kembali terkait angka dalam kontrak kerja sama dengan Dorna sebesar 7 juta euro atau senilai Rp111,19 miliar.

"Sekitar 7 juta euro itu permintaan mereka. Kami akan negosiasi lagi karena jumlah tersebut terlalu besar buat kita, ya kita paling mampunya sekitar 2 - 3 juta euro," tutur Menpora.

 Tidak hanya itu, niat pemerintah untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan ajang balapan bergengsi tersebut juga terganjal masalah kelayakan sirkuit Sentul yang diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar satu tahun pemugaran sampai dinyatakan memenuhi grade 1 sebagai tempat penyelenggaraan MotoGP.

"Kalau renovasi kami masih menunggu status tanahnya Sentul, nanti akan kita dalami lagi saat pihak Dorna kembali ke Indonesia. Yang jelas segala sesuatu berkaitan dengan penyelenggaraan MotoGP 2017 harus masuk dalam perencanaan tahun 2016," kata Menpora Imam Nahrawi.