Bank Indonesia optimistis target inflasi 2015 tercapai

id bank indonesia, bi, optimistis target inflasi 2015 tercapai, inflasi, target inflasi

Bank Indonesia optimistis target inflasi 2015 tercapai

Bank Indonesia (FOTO ANTARA)

...Berdasarkan perkembangan inflasi sampai dengan Agustus, Bank Indonesia memandang bahwa target inflasi 2015 sebesar 4 plus minus satu persen dapat dicapai...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Bank Indonesia optimistis target inflasi pada 2015 akan tercapai melihat perkembangan inflasi hingga Agustus yang masih relati rendah.
       
"Berdasarkan perkembangan inflasi sampai dengan Agustus, Bank Indonesia memandang bahwa target inflasi 2015 sebesar 4 plus minus satu persen dapat dicapai dengan dukungan penguatan koordinasi kebijakan pengendalian inflasi di tingkat pusat dan daerah," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Selasa.
       
Tirta menuturkan, sebagaimana pola koreksi harga pascalebaran, inflasi Agustus 2015 mengalami perlambatan. Inflasi IHK pada Agustus 2015 tercatat sebesar 0,39 persen (mtm) atau 7,18 persen (yoy), melambat dari bulan sebelumnya dan lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia.
       
Hal tersebut didorong oleh deflasi kelompok administered prices dan inflasi inti yang relatif terkendali. Dengan demikian, inflasi IHK selama Januari-Agustus 2015 mencapai 2,29 persen (ytd).
       
Inflasi inti tercatat sebesar 0,52 persen (mtm) atau 4,92 persen (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya, terutama didorong oleh kenaikan biaya pendidikan dan makanan jadi. Namun, tekanan inflasi inti masih cukup terkendali, didukung oleh ekspektasi inflasi yang terjaga dan kegiatan ekonomi domestik yang melambat.
       
Kelompok barang yang diatur Pemerintah (administered prices) mengalami deflasi sebesar 0,45 persen (mtm) atau 12,32 persen (yoy). Hal ini disumbang oleh koreksi berbagai tarif angkutan, terutama angkutan udara, angkutan antar kota, dan kereta api.
       
Sementara itu, kelompok volatile food mengalami inflasi dan tercatat sebesar 0,95 persen (mtm) atau 9,65 persen (yoy). Hal ini didorong oleh kenaikan harga daging ayam, beras, cabai rawit, dan daging sapi.
       
Di sisi lain, bawang merah menyumbang deflasi yang cukup besar, didorong oleh panen yang masih berlangsung di beberapa sentra produksi.
       
"Ke depan, Bank Indonesia terus mencermati berbagai risiko yang memengaruhi inflasi, antara lain terkait perkembangan nilai tukar, penyesuaian administered prices dan dampak El Nino," ujar Tirta.