Puluhan perusahaan di Musirawas akan PHK karyawan

id musirawas, perusahaan, phk, pemutusan hubungan kerja, buruh, karyawan, disnakertrans musirawas, h murtin

Puluhan perusahaan di Musirawas akan PHK karyawan

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). (ANTARA News/Handry Musa)

....Tidak ada alternatif lain dalam menjalankan roda manajemen perusahaan ke depan karena pendapatan dan pengeluaran sudah tak seimbang lagi, hal itu diperparah oleh nilai rupiah makin anjlok....
Musirawas, (ANTARA Sumsel) - Puluhan perusahaan besar di Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, akan memutuskan hubungan kerja terhadap karyawannya karena pengaruh krisis ekonomi akibat nilai rupiah turun.

"Kami sudah mendapat surat tembusan dari beberapa perusahaan besar di wilayah itu bahwa mereka dalam waktu dekat akan memutuskan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Musirawas H Murtin, Selasa.

Ia mengatakan dalam surat itu menyarankan beberapa perusahaan akan pemutusan hubungan kerja itu dimulai dengan tenaga harian lepas, kemudian akan merambat ke karyawan mengingat harga buah dan minyak kelapa sawit turun, maka harus mengurangi tenaga kerja.

Tidak ada alternatif lain dalam menjalankan roda manajemen perusahaan ke depan karena pendapatan dan pengeluaran sudah tak seimbang lagi, hal itu diperparah oleh nilai rupiah makin anjlok.

Namun demikian pihaknya berharap agar perusahaan bisa menahan diri dan bertahan untuk tidak mengurangi tenaga kerja secara besar-besaran.

Karena hal itu akan berdampak kurang baik terhadap para buruh yang selama ini sudah menggantungkan nasib sebagai tenaga kerja di kampung sendiri.

"Kita harap PHK yang dilakukan perusahaan itu harus memperhatikan aturan yang ada, jangan sampai terjadi menambah permasalahan baru,"ujarnya.

Disnakertrans sedang melakukan pembinaan terhadap sejumlah perusahaan, jangan sampai akibat anjloknya komoditi perkebunan dan melemahnya nilai tukar Rupiah menyebabkan perusahaan tersebut tutup.

Tentunya banyak pekerja yang tidak bisa bekerja lagi dan menimbulkan angka pengangguran besar-besaran, ujungnya berdampak buruk bagi kelanjutan sendi ekonomi di wilayah itu.

"Meskipun kita tak bisa mengintervensi perusahaan untuk memberlakukan PHK terhadap karyawannya, namun setidaknya akan berkoordinasi dan memberikan sosialisasi agar hal tersebut tidak terjadi," jelasnya.

Kasi Perselisihan Diasnakertrans Musirawas Subiyanto memprediksi perusahaan di wilayah itu banyak terancam bangkrut akibat kian terpuruknya mata uang Rupiah terhadap Dollar saat ini.

Selain itu harga jual hasil perkebunan seperti buah kelapa sawit dan karet juga makin turun, otomatis perusahaan akan mengurangi tenaga kerja.

Ia mengatakan harga komoditi perkebunan di daerah itu anjlok sudah satu tahun terakhir, sekarang diperparah lagi melemahnya mata uang Rupiah sehingga membuat perusahaan terancam gulung tikar.

Berdasarkan data yang masuk ke Disnakertrans ada puluhan perusahaan di Kabupaten Musirawas pada triwulan pertama 2015 sudah mengurangi tenaga kerja.

Antara lain PT MLM, PT Satwa Jaya Terawas, PT Sarana Gastek Sindo Utama, PT Roda Jaya dan PT Djuanda Sawit semuanya merupakan perusahaan perkebunan besar, mereka sudah mengurangi tenaga kerja mencapai ratusan orang.

Alasan perusahaan itu mem-PHK karyawannya antara lain akibat masa kontrak telah selesai dan tidak diperpanjang serta efisiensi manajemen perusahaan.

Ia mengharapkan meskipun terjadi pengurangan tenaga kerja, tapi tetap memperhatikan hak-hak pekerja, bila tidak dipenuhi jelas akan terjadi permasalahan baru, sedangkan sebelumnya saja banyak pengaduan para buruh bahwa hak-hak mereka banyak dipangkas, tuturnya.

Salah seorang manajer perusahaan nasional tak bersedia disebutkan namanya mengeluhkan rendahnya harga hasil perkebunan baik tingkat lokal, nasional maupun internasional, akibatnya perusahaan tidak bisa memenuhi tuntutan dan kebutuhan karyawan dan buruh mereka.

Salah satu jalan terbaik mengurangi jumlah tenaga kerja meskipun terasa sakit, hal itu tak bisa dielakan demi menyelamatkan operasional perusahaan, ujarnya.