Palembang (ANTARA Sumsel) - Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan
dan Pemukiman Eddy Ganefo mengatakan target pemerintah dalam program
satu juta rumah untuk segmen rumah komersil baru tercapai lima persen
per Agustus 2015 karena dipengaruhi pelemahan ekonomi.
"Saat ini kondisi perekonomian sedang melambat sehingga menurunkan
daya beli masyarakat, sehingga segmen rumah komersil yakni rumah dengan
harga Rp110 juta yang langsung terkena imbasnya. Hingga Agustus baru
tercapai sekitar 20.000 unit," kata Eddy di Palembang, Senin.
Ia mengatakan, sementara ini realisasi rumah komersil sekitar
20.000 unit dari target sebanyak 400 ribu yang ditetapkan pemerintah
hingga akhir tahun.
Berdasarkan data terakhir tersebut, Eddy memperkirakan kemungkinan
besar hanya mencapai maksimal 80.000 unit hingga penutupan tahun.
"Iya jika kondisi menunjukkan tren membaik, jika justru semakin
memburuk maka bisa jadi hanya tembus sekira 50.000 unit saja," kata
pengusaha asal Sumsel ini.
Ia mengemukakan, pelemahan ekonomi yang terjadi di dalam negeri
sebagai dampak krisis ekonomi global telah berimbas negatif bagi sektor
properti dengan ditandai penurunan hingga 30-40 persen.
"Segmen yang sangat terpukul tentunya pengembang perumahan mewah, seperti townhouse, apartemen dan lainnya," kata dia.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, menurut Eddy, sebagian besar
pengembang anggota Apersi mengalihkan bisnis ke perumahan subsidi
pemerintah yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Namun, ada pula yang memutuskan bertahan dengan menurunkan harga jual per unit rumah.
"Segmen MBR cukup menjanjikan, karena konsumen merupakan mereka
yang berpenghasilan tetap yakni kalangan PNS, TNI/Polri, dan karyawan
swasta. Pemerintah juga memberikan keringanan berupa bantuan subsidi
bunga dan uang muka, jadi hanya diberikan bunga lima persen selama 20
tahun, dan uang muka sebanyak satu persen dari harga rumah Rp110 juta,"
ujar dia.
"Meski kondisi perekonomian sedang menurun, tapi sebagai pengusaha
harus tetap melihat peluang dan rumah MBR ini menjadi salah satu peluang
bagus," ujar anggota tim monitoring program satu juta rumah ini.
Eddy menambahkan, sementara ini per Agustus 2015, sebanyak 70 ribu
unit rumah sudah direalisasikan dalam program satu juta rumah atau
meningkat hampir dua kali lipat jika dibanding 2014 para periode yang
sama.
Dalam program satu juta rumah tersebut, target disebar disesuaikan
dengan sumber dana yakni dana APBN sebanyak 100 ribu unit, rumah
komersil 400 ribu unit, rumah MBR 500 ribu unit. Untuk MBR, dibagi dua
yakni rusunami 100 ribu unit, dan rumah tapak 400 ribu unit.
"Dari capaian program tersebut, sementara ini sebanyak 35 ribu unit
dilakukan pengembang Apersi. Ke depan, Apersi akan lebih gencar
mendorong anggota memanfaatkan momen ini," kata dia.
Berita Terkait
Rumah Hervey Moeis digeledah kejagung, dua mobil mewah ikut disita
Sabtu, 20 April 2024 11:13 Wib
Polisi selidiki temuan mayat terkubur dalam rumah
Selasa, 16 April 2024 14:31 Wib
Rumah korban kebakaran OKU masuk program bedah rumah gratis
Senin, 15 April 2024 16:41 Wib
Bupati OKU bantu korban kebakaran
Minggu, 14 April 2024 18:30 Wib
Pj Wali Kota Palembang terima warga rumah dinas saat lebaran
Rabu, 10 April 2024 17:18 Wib
Polisi bagi tips mudik agar rumah aman saat ditinggal
Sabtu, 6 April 2024 20:42 Wib
PLN imbau warga pastikan kondisi listrik di rumah aman sebelum mudik
Jumat, 5 April 2024 12:23 Wib
Pemkot Palembang bersama Baznas bedah rumah warga korban kebakaran
Kamis, 4 April 2024 16:17 Wib