Kurs rupiah melemah tipis jadi Rp.14.140

id rupiah, nilai tukar, mata uang, kur rupiah, kurs dolar, ekonomi, moneter, bank indonesia, bi rate

Kurs rupiah melemah tipis jadi Rp.14.140

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO)

....Dolar AS kembali bergerak menguat di kawasan Asia setelah pemangkasan suku bunga acuan serta Giro Wajib Minimum oleh Bank Sentral Tiongkok belum sepenuhnya direspon positif pasar....
Jakarta, (ANTARA Sumsel) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah tipis sebesar tujuh poin menjadi Rp14.140 dibandingkan posisi sebelumnya sebesar Rp14.133 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa dolar AS kembali bergerak menguat di kawasan Asia setelah pemangkasan suku bunga acuan serta Giro Wajib Minimum oleh Bank Sentral Tiongkok belum sepenuhnya direspon positif pasar.

"Rupiah juga ikut tertekan. Pemangkasan proyeksi produk domestik bruto (PDB) oleh Bank Indonesia menambah keyakinan bahwa perlambatan ekonomi akan tetap hadir paling tidak sampai akhir tahun ini," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, melambatnya ekonomi domestik mungkin bisa menjadi alasan bagi Bank Indonesia untuk menurunkan tingkat suku bunga (BI rate).

Ia menambahkan bahwa masih adanya keraguan bagi the Fed untuk menaikan suku bunga pada September nanti menyusul tingkat volatilitas pasar modal Amerika Serikat yang tinggi, diharapkan dapat menahan penguatan dolar AS lebih lanjut terhadap rupiah.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan tekanan yang dialami rupiah saat ini masih relatif terkendali dibandingkan mata uang negara lain yang lebih tertekan terhadap pergerakan dolar AS.

"Dalam jangka pendek mohon tetap tenang kalau ada tekanan terhadap rupiah, karena banyak mata uang negara tetangga yang lebih tertekan," katanya.

Agus menjelaskan kurs rupiah dan bursa saham Indonesia saat ini mengalami tekanan eksternal akibat rencana penyesuaian suku bunga Bank Sentral AS (The Fed), rendahnya harga minyak dunia, dan aksi devaluasi Yuan Tiongkok.