Polres imbau warga tak membakar lahan

id kebakaran, kebakaran lahan dan rumah

Polres imbau warga tak membakar lahan

Api membakar sejumlah rumah warga (Foto Antarasumsel.com/15/Feny Selly/Aw)


Musirawas, 26/8 (Antara) - Polres Musirawas, Sumatera Selatan, mengimbau kepada seluruh masyarakat daerah itu agar tidak membakar lahan pada musim kemarau sekarang ini, karena sangat rentan dengan musibah kerugian baik perorangan maupun orang banyak.

Selain itu pelaku pembakaran lahan dan hutan akan dikenakan sanksi hukum pidana dan denda, kata Kapolres Musirawas AKBP Nurhadi Handayani, Rabu.

Ia mengatakan Undang-Undang menyebutkan pelaku pembakaran lahan bisa dikenakan pidana, sesuai dengan UU No 32 Tahun 2009 setiap orang atau badan usaha melakukan pembakaran lahan dapat diancam dengan hukuman penjara tiga tahun dan maksimal sepuluh tahun dan denda uang Rp3 miliar -Rp10 miliar.

Hal itu dikemukakannya karena telah terjadi kebakaran sepuluh rumah warga di komplek perumahan Cipta Karya, Agropolitan Center Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas beberapa hari lalu.

"Dengan demikian kami mengimbau kepada seluruh masyarakat jangan sampai melakukan pembakaran lahan" katanya.

Banyak dampak yang ditimbulkan dari pembakaran lahan itu antara lain kerugian manusia atau polusi udara, untung saja kebakaran itu tak menimbulkan korban jiwa karena penghuninya masih berada di luar perumahan.

"Kami masih melakukan proses penyelidikan terkait kejadian tersebut dan mencari pelaku pembakaran lahan di sekitar perumahan itu," tandasnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Musirawas Karyazid Hilmi mengatakan kebakaran itu diduga akibat ada pembakaran lahan di sekitar perumahan.

Setelah api membesar pelakunya melarikan diri dan api itu terus merambat ke perumahan dan akhirnya menghanguskan sepuluh rumah di wilayah itu.

Meskipun sudah dibantu beberapa unit mobil pemadam kebakaran, namun kobaran api itu baru bisa dikendalikan setelah sepuluh rumah itu ludes terbakar.

Selah seorang pemilik rumah Ujang (37) mengatakan kebakaran itu terjadi akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab yang membakar semak belukar sekitar komplek perumahan yang sedang dibangun pemerintah daerah setempat.

"Akhirnya rumah saya beserta isinya ludes karena saat menjemput anak sekolah gumpalan asap api itu masih jauh, namun pada musim kemarau sekarang api cepat membesar ditiup angin kencang," ujarnya.