BMKG: wilayah Sumsel cerah berawan

id bmkg, kemarau, anca,man bencana kekeringan, kebakaran hutanm kebakaran, lahan, lahan gambun, perkebunan, sawah

BMKG: wilayah Sumsel cerah berawan

Data dan gambar kondisi cuaca melalui pantauan satelit. (Foto Antarasumsel.com/14/Yudi Abdullah)

...Dalam kondisi cuaca musim kemarau ini, masyarakat diimbau agar lebih meningkatkan kewaspadaan dari ancaman bencana kekeringan, kebakaran hutan, lahan pertanian, dan perkebunan...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan memprakirakan kondisi cuaca di wilayah provinsi setempat cerah berawan seperti beberapa hari sebelumnya.

"Berdasarkan pemantauan melalui satelit, lima kota diprakirakan cerah berawan sedangkan 12 kota lainnya berawan," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan Indra Purnama di Palembang, Rabu.

Menurut dia, kelima kota di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu yang diprakirakan kondisi cuacanya cerah berawan yakni Musirawas, Musirawas Utara, Martapura, Muaradua, dan Prabumulih.

Kota yang diprakirakan cerah berawan itu memiliki suhu udara berkisar 22-33 derajat Celsius, kelembapan udara berkisar 43-97 persen, kecepatan angin sekitar 25 km/jam dengan arah angin sebagian besar menuju tenggara.

Sedangkan 12 kota Sumsel lainnya yakni Baturaja, Kayu Agung, Muaraenim, Pali, Lahat, Sekayu, Pangkalanbalai, Indralaya, Tebingtinggi, Pagaralam, Lubuklinggau, dan Kota Palembang diprakirakan berawan.

Kota yang diprakirakan berawan itu memiliki suhu udara berkisar 22-33 derajat Celsius, kelembapan udara berkisar 43-97 persen, kecepatan angin sekitar 25 km/jam dengan arah angin daerah ini sebagian besar menuju timur.

Pada musim kemarau Agustus 2015 ini, intensitas curah hujan di wilayah Sumsel semakin turun dan suhu udara terasa lebih panas dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Kondisi suhu udara di wilayah provinsi ini pada siang hari cenderung memanas berkisar 32-35 derajat Celsius dan intensitas curah hujan cukup rendah di bawah 200 milimeter.

Dalam kondisi cuaca musim kemarau ini, masyarakat diimbau agar lebih meningkatkan kewaspadaan dari ancaman bencana kekeringan, kebakaran hutan, lahan pertanian, dan perkebunan, kata Indra.

Menghadapi kondisi cuaca tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan berupaya secara maksimal mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan, serta bencana kabut asap dengan melakukan berbagai tindakan antisipasi.

Sebelumnya Kepala BPBD Sumatera Selatan Yulizar Dinoto menjelaskan menghadapi kondisi panas akhira-khir ini pihaknya berupaya meningkatkan tindakan tanggap darurat seperti melakukan operasi darat dan udara di daerah yang terdeteksi banyak titik panas, serta mengupayakan hujan buatan (teknologi modifikasi cuaca/TMC), dan menggelar shalat minta hujan.

Akhir-akhir ini jumlah titik panas atau hotspot berfluktuasi dan cenderung meningkat sehingga perlu dilakukan upaya meminimalkan titik panas yang dapat menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.

Titik panas di wlayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu terdeteksi di Kabupaten Empat Lawang, Musirawas, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin dengan jumlah berfluktuatif yakni pada kondisi tertentu trennya meningkat dan menurun bahkan bisa nol dan sebaliknya mencapai ratusan titik, ujar Yulizar.