Palembang (ANTARA Sumsel) - Biaya operasional Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Musi Palembang meningkat dari Rp4 miliar menjadi Rp4,4 miliar
pada Agustus 2015 lantaran pengoperasian pompa air selama 24 jam.
Direktur Teknik PDAM Tirta Musi Palembang Stephanus di Palembang,
Jumat, mengatakan, pengoperasian pompa itu untuk memaksimalkan air
Sungai Musi yang muka airnya surat tiga hingga empat meter.
"Debit air Sungai Musi normal (pasang) pada malam hari, namun
pengoperasian malam hari ini merupakan beban puncak PLN jadi harganya
dua kali lipat," kata dia.
Tak hanya tersedot oleh biaya pembayaran listrik, PDAM juga harus
menambah biaya untuk menjernihkan air karena air Sungai Musi menjadi
keruh saat musim kemarau.
"Jadi ada tambahan pembelian obat penjernih air, karena air yang
didistribusikan ke pelanggan harus sesuai standar dan jernih," kata dia.
Dalam musim kemarau ini, PDAM harus bekerja ekstra keras mengingat
pengoperasian pompa secara terus menerus ini telah berakibat kerusakan
pada salah satu pompa di unit Intake Karang Anyar.
"Akibatnya, pendistribusian air terganggu, dan beberapa waktu lalu
PDAM sudah menyampaikan informasi ini ke masyarakat," kata dia.
Untuk menjaga ketersediaan air bersih bagi masyarakat ini, Pemkot
Palembang sudah merencanakan pembangunan waduk seluas 100 hektare.
Pelaksana Tugas Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan mega
proyek ini dalam tahapan pembuatan desain (DED) untuk mengejar target
selesai 2018.
"Target pembuatan DED ini rampung akhir tahun ini, sehingga tahun depan sudah fokus pada penyediaan lahan," kata Harnojoyo.
Ia mengemukakan pembangunan waduk ini menjadi target pemkot
mengingat menjadi kebutuhan mendesak untuk menjaga ketersediaan air baku
PDAM Tirta Musi serta menjadi penampung air di saat musim hujan
(mencegah banjir).
"Persoalan kertersediaan air bersih ini selalu menjadi masalah di
Palembang di saat musim kemarau karena air baku PDAM hanya berasal dari
Sungai Musi, nanti jika sudah ada waduk maka ini tidak akan jadi
persoalan lagi," kata dia.
Untuk menggiring proyek ini terealisasi, Pemkot Palembang telah
menuangkan rencana pembangunan waduk ini dalam kebijakan dan strategi
pengembangan sistem penyediaan air minum (jakstrada).
Dalam Jakstrada yang sudah diperkuat dalam Perwali Nomor 8 tahun
2015 ini dinyatakan bahwa seluruh masyarakat harus mengakses air minum
pada 2023.
"Perencanaan sudah disusun sedemikian matang, pemerintah sangat
mengharapkan peran berbagai pihak dari masyarakat hingga kalangan swasta
agar proyek ini terealisasi," kata dia.
Berita Terkait
329 calonjamaah haji Riau lunasi Bipih tahap kedua
Selasa, 26 Maret 2024 11:34 Wib
Mencari solusi pembiayaan pendidikan tinggi
Kamis, 7 Maret 2024 11:33 Wib
Biaya bedah rumah beda-beda, ini penjelasan Pemprov Sumsel
Jumat, 23 Februari 2024 18:04 Wib
Empat petugas pemilu di Pekanbaru alami kecelakaan
Minggu, 18 Februari 2024 23:46 Wib
Kemenag OKU ingatkan calon haji segera lunasi Bipih
Jumat, 9 Februari 2024 17:45 Wib
Kemenag OKU Selatan buka proses pelunasan Bipih
Senin, 5 Februari 2024 16:50 Wib
Lebih dari 113 ribu orang telah lunasi biaya haji 2024
Kamis, 1 Februari 2024 10:35 Wib
Kuota haji Kabupaten OKU Selatan tahun 2024 capai 249 orang
Senin, 22 Januari 2024 19:41 Wib