Palembang (ANTARA Sumsel) - Universitas Sriwijaya Palembang
menargetkan penambahan jumlah guru besar untuk mengejar cita-cita
menjadi perguruan tinggi berkelas dunia pada 2019.
Rektor terpilih Universitas Sriwijaya Anis Saggaff di Palembang,
Jumat, mengatakan Unsri menargetkan 40 persen dari total dosen berstatus
guru besar mengingat saat ini hanya mencapai 10 persen.
"Unsri menargetkan tidak ada lagi dosen yang hanya bergelar master karena minimal harus sudah doktor," kata dia.
Ia mengatakan, untuk mencapai target tersebut, Unsri akan meningkatkan riset di kampus.
"Doktor pun bisa cepat jadi guru besar jika riset kembali diramaikan di kampus," kata guru besar Teknik Sipil ini.
Ia menambahkan pengembangan riset ini sudah menjadi visi dan
misinya secara pribadi setelah terpilih menjadi Rektor Universitas
Sriwijaya 2015-2019.
"Kehidupan riset di kampus yang akan saya besarkan ini dengan
mengajak semua komponen dengan dikomandoi guru besar," kata Anis.
Ia mengemukakan, untuk mewujudkan keinginan ini, Anis akan
mengandeng kalangan senat karena berkaitan dengan proposal kebutuhan
dana riset yang diprediksi bakal meningkat signifikan.
"Melalui pengembagan riset ini, harapannya pada 2019 yakni akhir
masa jabatan saya, sudah ada guru besar di Unsri hingga dua kali lipat.
Malahan jika sesuai dengan rencana awal bisa jadi empat kali lipat
jumlahnya," kata dia.
Berita Terkait
Pertamina tambah sebanyak 19 ribu tabung LPG 3 kilogram di Lubuklinggau
Minggu, 24 Maret 2024 23:14 Wib
KAI tambah 344 tiket angkutan Lebaran di Stasiun Gambir-Pasar Senen
Senin, 11 Maret 2024 20:59 Wib
Kanwil Kemenkumham Sumsel wujudkan lapas produktifmenghasilkan PNBP
Rabu, 6 Maret 2024 7:01 Wib
Ketua PWI sebut pameran foto ANTARA tambah kualitas perayaan HPN 2024
Jumat, 16 Februari 2024 22:25 Wib
Dinas Kesehatan OKU tambah dua alat fogging berantas DBD
Minggu, 4 Februari 2024 17:48 Wib
Kasus meninggal dunia karena DBD di OKU tambah seorang
Sabtu, 3 Februari 2024 9:01 Wib
Wabup Ogan Ilir sebut KKN mahasiswa tambah pengetahuan masyarakat
Selasa, 23 Januari 2024 16:04 Wib
Kasus meninggal dunia akibat DBD di OKU tambah satu orang
Selasa, 2 Januari 2024 21:18 Wib