Palembang bidik investor pariwisata Malaysia

id pariwisata, objek wisata, investor malaysia, pemkot palembang, kota palembang

Palembang bidik investor pariwisata Malaysia

Jembatan Ampera, salah satu ikon Kota Palembang. (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang membidik investor sektor pariwisata asal Malaysia, karena memiliki kedekatan secara geografis dan emosional dengan Sumatera Selatan.

Staf Ahli Pemerintah Kota Palembang bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Investasi, Sudirman Tegoeh di Palembang, Jumat, mengatakan, kehadiran kalangan swasta dari manca negara ini untuk mewujudkan keinginan menjadikan Palembang sebagai kota wisata sungai pertama di Indonesia.

"Rute penerbangan langsung dari Palembang ke Malaysia ada setiap hari dengan jarak tempuh hanya satu jam. Jika ini dinilai suatu peluang maka tidak sulit lagi bagi Malaysia untuk memulainya," kata Sudirman.

Ia mengatakan, kedekatan secara historis dengan Malaysia karena dikisahkan bahwa Malaka dibuka oleh seorang tokoh yang berdiam di era Kerajaan Sriwijaya, yakni Prameswara dapat dijadikan acuan para investor untuk menanamkan modal di sektor ini.

Selain itu, belum lama ini Pemkot Palembang telah menjalin kerja sama dengan BUMN pengembangan pariwisata PT ITDC untuk mengembangkan kawasan sungai dengan membangun hotel 20 lantai.

"Tinggal lagi bagaimana caranya menarik minat investor Malaysia untuk menggarapnya, apalagi memiliki kemiripan dari segi budaya dan bahasa. Harapannya, dari pemerintah Malaysia juga merekomendasikan Palembang kepada investornya karena beberapa waktu lalu sudah mengirim perwakilan ke Palembang," kata dia.

Ia mengemukakan, Kota Palembang telah diproyeksi pemerintah pusat menjadi lokasi wisata sungai pertama di Indonesia, karena memiliki potensi dari sisi bentang alam.

"PT Pengembang Pariwisata Indonesia Persero (ITDC) tertarik mengembangkan pariwisata di Kota Palembang karena di Indonesia belum ada yang fokus mengembangkan wisata sungai, sementara untuk wisata laut terbilang sudah banyak," kata Sudirman.

Kehadiran BUMN PT ITDC diharapkan memecah kebuntuan ini mengingat belum ada yang mampu menyambungkan antara pihak swasta dan pemerintah.

"Yang disukai dari kerja sama ini yakni PT ITDC akan mengawal ketersediaan dana, seperti halnya ketika membangun Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang membutuhkan dana Rp1,8 triliun. Kini pemerintah pusat sudah siap menguncurkan dana Rp250 miliar setiap tahun," kata dia.

Untuk mempercepat proyek ini, Tim ITDC dalam waktu dekat akan mengirimkan konsultan untuk mengamati secara cermat tiga kawasan yang dibidik untuk dijadikan lokasi wisata air yakni Pulau Kemaro, Seberang Ulu, dan Pulokerto.

"Nantinya, jika hasil penganalisaan konsultan sangat layak maka pemerintah kota akan segera melanjutkan ke tahap penyerahan lahan. Penyerahan lahan merupakan bagian dari penyertaan modal daerah," kata dia.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sumsel menargetkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung pada 2015 menjadi lima juta orang atau meningkat dari tahun sebelumnya hanya sekira tiga juta orang.

Peran Kota Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018 diharapkan menjadi pendongkrak sektor pariwisata untuk tumbuh dan berkembang, katanya.