Produksi perikanan Sumsel mayoritas dari sungai

id ikan, perikanan, sungai, produksi ikan, dinas kelautan dan perikanan

Produksi perikanan Sumsel mayoritas dari sungai

Kolam ikan air deras (ANTARA FOTO)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Produksi perikanan Sumatera Selatan mayoritas berasal dari perairan umum dan daratan, yakni sungai dan tambak dengan persentase mencapai 80 persen atau sekitar 77.600 ton per tahun.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Selatan, Galamda Israk di Palembang, Jumat, mengatakan, kenyataan ini karena luas perairan umum dan daratan di Sumsel mencapai 2,5 juta hektare atau menjadi yang terluas di Indonesia.

"Produksi perikanan ada juga dari laut tapi tidak sebanyak ikan sungai, atau dari tambak dan lebak. Lantaran itu, Sumsel menjadi produksi tertinggi untuk ikan patin di Indonesia setelah Kalimantan," kata Galamda.

Ia menambahkan, oleh karena itu Sumsel menjajaki peluang mengeskpor ikan patin ke Eropa, karena beberapa negara memiliki minat terhadap ikan berdaging putih.

"Meski ikan patin yang diproduksi terserap maksimal di pasar dalam negeri tapi pemerintah tidak boleh cepat puas, tetap harus dibukakan pasar baru agar para pelaku usaha dalam negeri semakin terpacu untuk mengembangkan bisnisnya," kata Galamda.

Ia mengatakan, apalagi ikan patin memiliki potensi untuk laku dijual, termasuk jenis ikan yang disukai di negara-negara Eropa karena dagingnya putih, tebal dan gurih.

"Saat ini, pemerintah sedang berupaya membuka pintu perdagangan yakni bagaimana caranya agar ikan patin ini bisa masuk ke negara-negara Eropa. Target Dinas Kelautan dan Perikanan Sumsel, setidaknya ada satu negara yang sudah bisa ditembus pada akhir tahun ini," kata dia.

Menurutnya, jika nantinya ada negara yang berminat maka Sumsel menyanggupi berapapun permintaan dari konsumen.

Hal ini karena Sumsel memiliki perikanan umum dan daratan terluas di Indonesia yakni mencapai 2,5 juta hektare, meliputi Sungai Musi beserta anak sungai, rawa, dan danau.

Kemudian, luas perikanan ini belum ditambah dengan luas perikanan budidaya, seperti tambak dan kolam.

"Dari seluruh luas perikanan ini, diakui belum tergali maksimal. Jadi, menggenjot ekspor ini dipandang sebagai salah satu upaya untuk mendongkrak kinerja perikanan Sumsel," kata dia.

Volume ekspor produk kelautan dan perikanan Sumsel mencapai 1,65 juta ton pada 2014, dan ditargetkan meningkat hingga 1,67 juta ton pada 2015. Sementara nilai ekspor diperkirakan mencapai 14,46 juta dolar pada 2015, dan ditargetkan meningkat menjadi 15 juta dolar pada 2016.

"Sementara ini, hanya udang dan kerang-kerangan yang tercatat  menjadi produk ekspor perikanan Sumsel ke Jepang sejak 2013. Saat ini, pemerintah gencar mendorong munculnya jenis ikan-ikanan yang diekspor agar kesejahteraan nelayan lebih meningkat," kata dia.