Ada yang berduka di hari raya

id mudik, pemudik, lebaran, hari raya, kecelakaan, lalulintas, arus mudik, kendaraan, sepeda motor

Ada yang berduka di hari raya

Ilustrasi - Arus mudik lebaran (FOTO ANTARA)

....Peningkatan jumlah pasien akibat kecelakaan lalu lintas selama arus mudik Lebaran 2015 diduga disebabkan meningkatnya volume kendaraan saat libur Idul Fitri....
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Hari Idul Fitri merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh para perantau untuk bisa kembali berkumpul bersama sanak saudara di kampung halaman.

Mudik menjadi satu tradisi yang tidak pernah terlewatkan saat Lebaran. Entah mudik menggunakan moda transportasi udara, laut, atau pun darat.

Segala rencana juga sudah dipersiapkan matang-matang, namun apa daya bila sesuatu yang tidak diharapkan terjadi. Kecelakaan lalu lintas misalnya. Tidak sedikit jumlah kecelakaan lalu lintas terjadi pada saat menjelang dan sesudah Lebaran. Bahkan jumlah korban tewas dalam berbagai kecelakaan lalu lintas saat Lebaran juga tidak sedikit.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepolisian Republik Indonesia, jumlah korban tewas dalam berbagai kecelakaan lalu lintas yang terjadi di seluruh Tanah Air sejak berlangsung Operasi Ketupat 2015 hingga Rabu atau H+5 Lebaran mencapai 575 orang.

"Jumlah korban meninggal dunia selama Operasi Ketupat hingga H+5 Lebaran mencapai 575 orang," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Agus Rianto di Jakarta, Kamis (23/7).

Agus menjelaskan, sejak diselenggarakannya Operasi Ketupat 2015 pada Jumat (10/7) atau H-7 Lebaran hingga Rabu atau H+5 Lebaran telah terjadi sebanyak 2.742 kasus kecelakaan.

Dari 2.742 kasus kecelakaan tersebut, tercatat 575 korban meninggal dunia, 970 orang luka berat dan 3.602 orang luka ringan.

Sementara pada H+5 Lebaran, tercatat 197 kasus kecelakaan terjadi dan menyebabkan 46 korban tewas, 67 orang mengalami luka berat dan 284 orang mengalami luka ringan.

"Jumlah kecelakaan pada H+5 naik enam persen, jumlah korban tewas naik 59 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya.

Kendati demikian, Kepolisian Daerah Jawa Barat menyatakan bahwa kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Jawa Barat pada Lebaran kali ini telah mengalami penurunan sebesar 48 persen dibandingkan Lebaran tahun 2014.

"Penurunan angka kecelakaan dibandingkan periode 2014 lalu mencapai 48 persen," kata Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Polisi Sugihardi di Bandung.

Kecelakaan di wilayah Jawa Barat pada saat arus mudik hingga H+5 Lebaran 2015 tercatat berjumlah 202 kasus. Angka ini dikatakan Sugihardi lebih kecil dibandingkan dengan kasus kecelakaan lalu lintas pada periode 2014 yang mencapai 390 kasus.

Terkait dengan korban jiwa, Sugihardi memaparkan bahwa pada arus mudik dan balik Lebaran periode 2014 jumlah korban jiwa dari kasus kecelakaan lalu lintas mencapai 132 korban tewas. Sementara hingga H+5 Lebaran 2015, tercatat 57 korban meninggal dunia selama arus mudik dan balik Lebaran 2015.

"Secara keseluruhan korban meninggal dunia mengalami penurunan 56 persen," katanya.

Korban luka berat akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah Jawa Barat juga mengalami penurunan hingga 37 persen. Tercatat jumlah korban luka berat akibat kecelakaan lalu lintas pada Lebaran 2014 mencapai 169 orang, sementara pada Lebaran 2015 kali ini jumlahnya menurun menjadi 106 orang.

Korban luka ringan, dikatakan Sugihardi juga mengalami penurunan menjadi 31 persen, dari 436 orang pada periode Lebaran 2014 menjadi 303 orang pada periode Lebaran 2015.

                                 Kelalaian pengendara
Dari aneka kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Jawa Barat, pihak Dirlantas Polda Jawa Barat menjelaskan bahwa penyebab terjadinya kasus-kasus kecelakaan tersebut sebagian besar diakibatkan oleh kelalaian pengendara.

"Titik laka (kecelakaan) tersebar di seluruh Jabar, kebanyakan laka( kecelakaan(  terjadi karena 'human error'," kata Sugihardi.

Meskipun Dirlantas Polda Jawa Barat menyatakan korban akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah tersebut mengalami penurunan, hal itu rupanya tidak terjadi di wilayah Samarinda, Kalimantan Timur.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Parikesit Tenggarong Martina Yulianti mengungkapkan bahwa jumlah pasien akibat kecelakaan lalu lintas yang dirawat di RSUD AM Parikesit Tenggarong mengalami peningkatan pascalebaran.

"Selama Ramadhan, pasien akibat kecelakaan lalu lintas tidak banyak. Tetapi pascalebaran, jumlahnya meningkat," ujar Martina di Tenggarong.

                                Kelelahan
Martina berpendapat bahwa peningkatan jumlah pasien akibat kecelakaan lalu lintas selama arus mudik Lebaran 2015, diduga disebabkan oleh meningkatnya volume kendaraan saat libur Idul Fitri, termasuk pengaruh kelelahan di jalan.

Peningkatan ini juga diikuti di wilayah Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Di wilayah ini, jumlah kecelakaan lalu lintas pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2015 juga mengalami peningkatan.

Kepala Satuan Lantas Polres Kolaka, AKP Muhajir Almuraj mengatakan, sejak Operasi Ketupat 2015 yang dilaksanakan pada 10 Juli 2015 hingga H+5 Lebaran 2015, jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah Kolaka mengalami peningkatan.

"Jumlah kecelakaan lalu lintas tahun ini mencapai 14 kasus dan lima kasus kecelakaan itu menyebabkan pengguna kendaraan meninggal dunia," katanya.

Sementara itu, pada periode yang sama tahun 2014, jumlah kecelakaan di wilayah ini tercatat berjumlah 12 kasus.

Muhajir melanjutkan bahwa kasus kecelakaan lalu lintas pada Lebaran 2015 kali ini sebagian besar disebabkan oleh kelalaian pengendara yang pada umumnya adalah pengguna kendaraan roda dua. (M048/a011)