Pemkot turunkan tim awasi pasokan daging

id daging, pasokan daging

Pemkot turunkan tim awasi pasokan daging

Daging murah diserbu warga (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan, akan menurunkan tim terpadu ke pasar untuk memantau pasokan daging busuk dari luar daerah, agar masyarakat tak ragu membeli untuk kebutuhan lebaran.

Pengawasan pasokan daging itu dilakukan tiga hari sebelum lebaran oleh unsur Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan setempat, kata Wakil Wali Kota Lubuklinggau Sulaiman Kohar, Senin.

Ia menjelaskan, sasaran tim tersebut ke tiga pasar besar yaitu Pasar Inpres, Bukit Sulap dan Pasar Simpang Periuk, di samping beberapa pasar tradisional di pinggiran kota.

Meskipun saat ini belum ditemukan peredaran daging oplosan dari luar Lubuklinggau, seperti daging busuk dan daging sapi dicampur daging babi, namun perlu diantisipasi dengan pengawasan tim terpadu.

Pemerintah daerah harus ikut mewaspadai kalau ada pedagang yang nakal dengan mencampur daging sapi dengan jenis daging lainnya bisa meresahkan masyarakat.

Selain itu tim terpadu akan turun ke beberapa rumah potong hewan melihat tingkat kebersihan dan pengolahan daging sebelum dijual ke pasar.

"Kita mengharapkan kepada masyarakat bila menemukan daging yang dijual pedagang meragukan keasliannya, agar melaporkan kepada pihak berwajib atau Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) setempat," jelasnya.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Lubuklinggau, Trisman mengatakan untuk mengantisipasi supaya daging yang dijual tetap berkualitas, pihaknya sudah memasang standar daging halal dilengkapi cap dari Dinas Peternakan.

"Pada rumah potong hewan setempat sudah ada pengawasan ternak berasal dari mana termasuk kesehatan hewan yang akan dipotong," ujarnya.

Sementara, mengenai daya beli masyarakat akan daging, sekarang ini berkurang bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mungkin faktor tingkat ekonomi masyarakat menurun dratis.

Masyarakat justru beralih membeli daging ayam potong karena harganya lebih rendah dari daging sapi mencapai Rp120.000 per kilogram, sedangkan harga daging ayam potong hanya Rp28.000 per kilogram.

Berdasarkan laporan pedagang ayam, saat ini mereka setiap hari menghabiskan antara 500-600 ekor ayam potong atau naik dua kali lipat dari hari-hari biasa.

Pilihan lain masyarakat membeli ikan laut yang dipasok dari Bengkulu setiap harinya saat ini di atas dua ton, sedangkan harganya tergantung kualitas ikan, ujarnya.