Perkembangan pembangunan pabrik Pusri sesuai rencana

id pembangunan pabrik, pupuk, pusri, urea, perkembangan pembangunan pabrik, sesuai rencana, progres

Perkembangan pembangunan pabrik Pusri sesuai rencana

Sulfa Ganie (Foto Antarasumsel.com/13/Yudi Abdullah)

...Proyek revitalisasi pabrik tua yang dimulai sejak 8 April 2013 hingga Juli ini tidak ada masalah, semua kegiatan pembangunan berjalan sesuai target dengan capaian 91,86 persen...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Perkembangan pelaksanaan pembangunan satu pabrik baru dalam rangka revitalisasi pabrik paling tua milik PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) yakni pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974, hingga awal Juli 2015 berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.

"Proyek revitalisasi pabrik tua yang dimulai sejak 8 April 2013 hingga Juli ini tidak ada masalah, semua kegiatan pembangunan berjalan sesuai target dengan capaian 91,86 persen," kata Manajer Humas Pusri Sulfa Ghani di Palembang, Jumat.

Menurut dia, proyek revitalisasi satu dari empat pabrik pupuk urea paling tua milik PT Pusri di Palembang, Sumatera Selatan itu, sejauh ini berjalan lancar sesuai rencana.

Melihat kondisi tersebut, pihaknya optimistis satu pabrik baru untuk mengganti pabrik Pusri II yang dinilai sudah tidak efisien lagi itu bisa mulai beroperasi pada akhir tahun ini, katanya.

Dia menjelaskan saat ini PT Pusri memiliki empat pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,262 juta ton per tahun, namun, karena kondisinya sudah tua, kapasitas produksi tersebut beberapa tahun terakhir tidak pernah tercapai secara maksimal.

Kondisi empat pabrik tersebut rata-rata usianya 35 tahun ke atas, sedangkan idealnya usia pabrik pupuk maksimal 20 tahun.

"Semua pabrik PT Pusri di Palembang kondisinya memprihatinkan karena sudah berusia tua. Pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik Pusri I B yang dibangun pada 1994," ujarnya.

Untuk meningkatkan produksi pupuk urea dan amonia, pihaknya berupaya secara bertahap melakukan revitalisasi pabrik tua dengan prioritas revitalisasi pabrik paling tua yakni pabrik Pusri II yang dibangun pada 1974.

Proyek revitalisasi pabrik paling tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation dengan nilai investasi Rp7,4 triliun.

Pabrik Pusri II B menggunakan teknologi KBR Purifier Technology, untuk pabrik amonia dan teknologi Aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea.

Kapasitas produksi terpasang pabrik amonia mencapai 2.000 ton per hari atau 660.000 ton per tahun dan kapasitas pabrik urea 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.

Pabrik Pusri II B dengan teknologi baru, selain ramah lingkungan juga menghemat bahan baku gas, dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU per ton amonia dan 21,18 MMBTU per ton urea.

Jika proyek revitalisasi tersebut berjalan sesuai rencana, satu pabrik baru tersbeut diperkirakan sudah mulai berproduksi pada penghujung 2015 yang diharapkan dapat meningkatkan produksi pupuk urea hingga 2,61 juta ton per tahun, kata Sulfa.