Kades: Sungai Kurup tercemar limbah Minaga Ogan

id sungai tercemar, limbah minanga ogan

Kades: Sungai Kurup tercemar limbah Minaga Ogan

Sungai tercemar limbah (Foto: antarasumsel.com/15/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Kepala Desa Kurup Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan, Bakarudin mengatakan bahwa sungai desa tercemar limbah pabrik PT Minanga Ogan, akibatnya banyak ikan di perairan itu mati.

"Banyak ikan mati mengapung akibat air sungai yang tercemar berasal dari aliran limbah produksi pabrik II milik PT Minanga Ogan ke sungai Desa Kurup," katanya saat dikonfirmasi di Baturaja, Jumat.

Dikatakannya, air sungai di Desa Kurup berubah warna menjadi hitam pekat saat pabrik II yang baru dibuka itu melakukan pembuangan limbah, bahkan ketika cuaca hujan air sungai mengeluarkan aroma busuk.

Padahal sebelumnya, kata dia, melalui koordinasi selaku Kepala Desa (Kades) setempat dengan pihak perusahaan saat pabrik II baru dibuka menjanjikan kepada warga untuk mengatasi masalah limbah akan menggunakan alat modern.

"Tapi nyatanya akal-akalan perusahaan saja, buktinya sungai kami masih tercemar hingga ikan mati. Kalau hujan tambah parah air tidak bisa dimanfaatkan warga," ungkapnya.

Sementara, Divisi Advokasi LSM Lingkungan Jejak Indonesia, Agung Sudrajat menyatakan pihaknya banyak menerima laporan dari warga Kabupaten OKU khususnya yang bermukim di sekitar lokasi pabrik perkebunan kelapa sawit tersebut.

"Sudah sangat parah jika air sungai menjadi bau dan berlalat, seharusnya perusahaan mencari solusi agar tidak ada yang dirugikan jangan seenaknya membuang limbah," katanya.

Dikemukakannya, seharusnya pabrik produksi kelapa sawit tersebut ditutup dari dulu karena meresahkan warga, terlebih poin yang terpenting yaitu sejauh ini Minanga sudah dua kali mendapat penilaian rapot merah Kementrian Lingkungan Hidup.

"Seharusnya pabrik tutup dari dulu. LSM Jejak menyarankan pemerintah daerah lebih respon dengan masyarakat membantu mengatasi masalah dengan perusahaan," ungkapnya.

Sementara itu, Humas Legal PT Minanga Ogan, Dicky saat dikonfirmasi sebelumnya membenarkan bahwa perusahaan membuka pabrik II yang baru menggunakan alat modern untuk mengatasi limbah.

"Belum tentu ikan mati karena limbah pabrik, harus dilihat dulu penyebabnya. Saya dan kawan-kawan di perusahaan bahkan warga setempat sering mancing di Sungai Kurup, tapi tidak ada kejadian seperti yang dikatakan warga," ujarnya.