Lubuklinggau akan tambah pasar tradisional

id kota lubuklinggau, pemkot lubuklinggau, pasar tradisional, pasar,

Lubuklinggau akan tambah pasar tradisional

Ilustrasi - Suasana pasar tradisional . (FOTO ANTARA/Yudi Abdullah/11)

Lubuklinggau, (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, akan menambah jumlah pasar tradisional untuk mengatasi kesemrawutan akibat ulah pedagang yang melakukan bongkar muat sayur-mayur pada malam hari.

Pasar trandisional tambahan akan dibangun di Terminal Watas, Kelurahan Lubuk Durian, Kota Lubuklinggau, kata Wakil Wali Kota Lubuklinggau Sulaiman Kohar, Kamis.

Ia menjelaskan saat ini ada tiga yaitu Pasar Inpres, Pasar Simpang Periuk dan Pasar Bukit Sulap. Dari jumlah itu dua pasar akan dijadikan pasar modern yaitu Inpres dan Pasar Simpang Periuk.

Bila Terminal Watas di perbatasan Lubuklinggau-Bengkulu sudah dibangun pasar tradisional, maka bongkar muat sayur dari Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu bisa dilakukan di terminal tersebut.

Selama ini bongkar muat sayur-mayur itu dilakukan pedagang besar pada malam hari di Pasar Inpres, dekat stasiun kereta api sedangkan sampahnya mengotori jantung Kota Lubuklinggau setempat.

Sedangkan para pedagang sayur itu menjajakan dagangannya di pingir jalan protokol, sehingga setiap hari terlihat semeraut dan mereka sulit untuk ditertibkan.

"Mudah-mudahan pada 2015 pemerintah kota Lubuklinggau sudah membangun pasar tradisional yang baru tersebut, sehingga para pedagang sayur dari Kabupaten Rejang Lebong harus membongkar barang dagangannya di Terminal Watas," ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau Farida Aryani membenarkan bahwa Pemkot Lubuklinggau akan membangun pasar tradisonal baru di Terminal Atas untuk mengatasi pasar tumpah yang menjamur di pinggir jalan utama.

Penambahan pasar tradisional itu akan berdampak pisitif bagi kemajuan kota yaitu menghidupkan daerah sepanjang Jalan Garuda hingga perbatasan Kota Lubuklinggau dengan Kabupaten Rejang Lebong dan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat.

Ia mengimbau para pedagang agar tidak berjualan di badan jalan sebab mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan mengambil hak pengguna jalan.

"Bila pasar tradisonal itu sudah dibangun kami akan tertibkan para pedagang di badan jalan raya tersebut. Bila ada yang tidak mau akan diberikan sanksi tegas," ujarnya.