Pemungut bola pingsan akibat panasnya cuaca Wimbledon

id wimbledon, tenis, cuaca, panas, cuaca panas, pingsan

Pemungut bola pingsan akibat panasnya cuaca Wimbledon

Kejuaraan tenis (FOTO ANTARA)

...."Ini benar-benar panas"....
London, (ANTARA/AFP) - Seorang pemungut bola pingsan dan para penonton berlindung dari terik matahari ketika Wimbledon pada Rabu menyajikan hari terpanas yang pernah tercatat di kejuaraan ini.

Krim tabir surya digunakan dan para penggemar membentuk antrian panjang di air mancur ketika mereka berusaha untuk mengatasi suhu panas di London barat daya.

Kantor Nasional Metropolitan layanan cuaca Britanya mengatakan suhu udara mencapai 35,7 derajat celcius seperti yang tercatat di Royal Botanic Gardens di Kew -- stasiun terdekat dari All England Club.

Catatan itu melampaui rekor sebelumnya yakni 34,6 derajat celcius yang terjadi pada hampir empat dekade silam yakni 1976.

Suhu panas bahkan membuat salah seorang pemungut bola Wimbledon harus ditandu meninggalkan Lapangan 17 setelah dirinya pingsan.

Ia dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan pencegahan dan setelah mendapat perawatan merasa "jauh lebih baik," kata All England Club. "Kami mendoakan ia dapat pulih dengan cepat."
Para penonton berteduh di bawah payung-payung sedangkan yang lain menggunakan lipatan surat kabar untuk menahan panas matahari. Sebagian lain menggunakan handuk untuk menutupi kepala mereka atau menggunakan tangannya, sementara itu yang lain membentuk antrean panjang untuk membeli es krim atau mengisi ulang botol-botol air minum mereka.

Mantan petenis peringkat satu dunia Caroline Wozniacki memberikan es kopi kepada para penonton yang tersengat matahari yang mengantre untuk dapat masuk.

    
Tidak ada keringat untuk keluarga kerajaan
Atap geser di Centre Court segera ditutup sebelum pertandingan dimulai untuk melindungi lapangan rumput dari panas matahari, namun dibuka kembali sebelum juara bertahan Novak Djokovic memainkan pertandingannya.

Para ofisial Wimbledon hanya menutup atap saat permainan untuk alasan hujan atau cuaca buruk.

Bagaimanapun, atap yang ada sudah cukup untuk menjaga 'royal box' tetap berada di bawah bayang-bayang, di mana presiden All England Pangeran Edward, The Duke of Kent, bergabung dengan para tamu dan undangan.   
Pada Lapangan 18, petenis Prancis Pierre-Hugues Herbert duduk dengan handuk yang diisi es pada bahunya saat istirahat pada pertandingannya melawan Bernard Tomic, yang merasa kepanasan dan terganggu.

"Saya kelelahan dan mulai pusing di luar sini dengan panas yang menghantam saya," kata petenis Australia itu, yang memerlukan 'medical time out' untuk dapat menyelesaikan pertandingan.

"Saya tidak dapat tidur dengan baik di sini. Ini terlalu panas."
Bagaimanapun, sejumlah petenis mengatakan mereka telah terbiasa dengan cuaca seperti ini di tur dunia dan di markas latihan mereka.

"Ini sedikit lebih hangat daripada tempat tinggal saya," kata mantan juara Maria Sharapova yang bermarkas di Florida.

"Ini bahkan dapat menjadi lebih buruk di Florida," kata petenis AS John Isner mengonfirmasi.

Sementara itu petenis Spanyol Rafael Nadal sama sekali tidak terganggu dengan panas pada sesi latihan sebelum memberikan tanda tangan kepada para penggemar.

    
"Ini benar-benar panas"
Peraturan Wimbledon yang mewajibkan para petenis mengenakan kostum serba putih -- mencegah munculnya noda keringat yang tidak elok dipandang -- benar-benar berguna pada saat-saat seperti ini.      
"Ini benar-benar panas," kata juru bicara All England Club.

"Kami menganjurkan agar orang-orang meminum banyak air, mengenakan topi, dan menggunakan banyak tabir surya."
Para ketua Wimbledon memangkas kapasitas klub sebanyak 1.000 orang menjadi 38.000 orang.

"Ini untuk membuat lebih banyak ruang di tribun, untuk membuat lebih nyaman bagi para pengunjung. Akan ada lebih banyak ruang, lebih banyak tempat di bayang-bayang dan akses yang lebih mudah terhadap air mancur," kata sang juru bicara kepada AFP.  
Yayasan amal St John Ambulance mengatakan pihaknya telah merawat 123 orang di Wimbledon pada Selasa dan membawa dua orang ke rumah sakit, yang mayoritas menderita dari kondisi-kondisi terkait panas.

Peraturan panas, yang mengizinkan istirahat 8-10 menit antara set kedua dan terakhir pada pertandingan-pertandingan kategori putri, dapat digunakan ketika suhu udara melampaui 30,1 derajat celcius.

Bagaimanapun, peraturan itu tidak berlaku pada kategori putra, bahkan mereka tetap harus memainkan 'the best of five set' di ajang-ajang Grand Slam seperti Wimbledon.
(Penterjemah: Uu.SYS/C/A.R.A Adipati)