Petani keluhkan kebun singkong mereka diserang babi

id singkong, kebun singkong

Petani keluhkan kebun singkong mereka diserang babi

Kebun Singkong Petani diserang hama babi (Foto:antarasumsel.com/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Sejumlah petani di Desa Sekarjaya Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan mengeluhkan kebun singkong mereka diserang hama babi.

Serangan kawanan babi hutan itu sudah berlangsung sejak sebulan terakhir, terlebih selama bulan Ramadhan ini harus bekerja ekstra menjaga kebun singkong agar tidak dimakan hama babi hutan, kata Mang Kur (45) petani Desa Sekarjaya, Rabu.

Menurut dia, kebun singkong miliknya seluas sekitar dua hektare nyaris ludes rata dengan tanah, akibat amukan dan keganasan hama babi hutan yang menyerang. Padahal, tanaman singkong miliknya sudah berumur sekitaran enam bulan dan masih menyisakan tiga bulan lagi untuk dipanen.

Serangan hama babi hutan tersebut terjadi hampir setiap malam hingga menjelang pagi hari. Dimana belasan bahkan puluhan ekor babi hutan datang mengobrak-abrik kebun singkong miliknya serta milik warga lain, guna mencari makanan.

"Kawanan babi hutan itu datang mulai habis matahari terbenam hingga pagi hari. Kadang jumlahnya bisa mencapai belasan ekor bahkan lebih," kata Mang Kur.

Menurut dia, kawanan babi hutan tersebut diperkirakan berasal dari hutan-hutan kecil yang masih tumbuh rapat di belakang Desa Sekarjaya hingga ke seputaran Sungai Ogan dan daerah Tanjung Kemala.

Ia memperkirakan, kawanan babi hutan tersebut terpaksa keluar hutan, dikarenakan musim panas saat ini sehingga stok persediaan makanan di dalam hutan semakin menipis bahkan habis.

Sementara menurut warga lainnya, Herman (50), serangan hama babi hutan tersebut tidak hanya merusak tanaman singkong saja, melainkan juga merusak tanaman milik warga lainnya, seperti jagung dan kacang panjang.

Oleh karenanya kata dia, warga sangat mengharapkan dari pemerintah daerah melalui dinas atau instansi terkait untuk dapat membatu warga dalam upaya mengatasi serangan hama babi hutan yang mengganas ini.

"Kami sudah sering memberikan racun disebar di makanan berupa nanas dan jagung, namun karena jumlahnya sangat banyak maka racun yang kami sebar hanya sia-sia saja," katanya.