Musirawas bangun Kota Terpadu Mandiri

id kabupaten musirawas, disnakertrans musirawas, kota terpadu mandiri, ktm,

Musirawas bangun Kota Terpadu Mandiri

Ilustrasi - pembangunan (FOTO ANTARA)

....Dengan adanya KTM tersebut wilayah kita bisa cepat berkembang karena banyak penduduk eks transmigrasi yang ekonominya saat ini tergolong maju....
Musirawas, (ANTARA Sumsel) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musirawas Sumatera Selatan, akan membangun Kota Terpadu Mandiri di atas lahan ribuan hektare dalam Kecamatan Muara Kelinggi setempat.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Musirawas, H Achmad Murtin, Selasa mengatakan lokasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) itu akan dipusatkan di Simpang Limau, Muara Kelinggi setempat.

Ia mengatakan, pembangunan KTM itu dilakukan mengingat penduduk di Kabupaten Musirawas saat ini 60 persen adalah warga eks transmigrasi dan sudah menjadi desa definitif.

Untuk mempercepat perkembangan desa menjadi wilayah perkotaan, maka pemerintah daerah harus membangun Kota Terpadu Mandiri dan lokasinya strategis bisa dijangkau dari berbagai jurusan.

"Dengan adanya KTM tersebut wilayah kita bisa cepat berkembang karena banyak penduduk eks transmigrasi yang ekonominya saat ini tergolong maju," jelasnya.

KTM itu nantinya berfungsi sebagai kota penyangga dalam konteks pembangunan perwilayah, selain itu bisa juga memiliki fungsi perkotaan, dengan tersedianya berbagai fasilitas umum.

Pembangunan fasilitas umum itu antara lain pusat kegiatan ekonomi, pusat kegiatan industri, pusat pelayanan jasa dan perdagangan serta pusat pelayanan kesehatan dan lain sebagainya.

Menurut dia, saat ini ada sekitar 24.000 Kepala Keluarga (KK) masyarakat di sekitar lokasi tersebut, merekalah nantinya akan mengisi dan mengembangkan kawasan itu menjadi kota ekonomi masyarakat.

Apa lagi di lokasi Simpang Limau itu sangat cocok dibangun KTM, karena disana ada perkebunan karet, industri, dan dikelilingi perkebunan sawit sangat luas, ujarnya.

Camat Muara Kelingi, Amir Hamzah mengatakan masyarakat transmigrasi yang berada di wilayah itu sejak zaman Kolonial Belanda dari Pulau Jawa konon ceritanya dibawa langsung Presiden Soekarno pada masa awal-awal kemerdekaan.

"Di wilayah itu sebagia besar penduduk transmigrasi bahkan sudah ada beberapa desa yang dimekarkan menjadi ibukota kecamatan, tuturnya.