Pemkot gandeng BI bina perajin songket

id Pemkot palembang, palembang, disperindagkop palembang, sahrul hefni, pengrajin songket, songket, kain songket, ukm songket, bi, bank indonesia

Pemkot gandeng BI bina perajin songket

Pengrajin tenun songket (Foto Antarasumsel.com/Evan Ervani)

....Tenaga penjungkit songket sudah mulai langka, jika ini tidak diantisipasi maka nanti akan benar-benar habis. Karena itu perlu ada upaya untuk menarik minat generasi muda mau menekuni bidang pembuatan songket ini....
Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang menggandeng Bank Indonesia untuk membina 179 perajin songket yang selama ini kerap terkendala berbagai persoalan dalam mengembangkan usaha.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Palembang Sahrul Hefni di Palembang, Senin mengatakan upaya ini merupakan cara lain pemerintah untuk melestarikan pekerjaan membuat songket mengingat para perajin yang terdata sudah berusia lanjut.

"Tenaga penjungkit songket sudah mulai langka, jika ini tidak diantisipasi maka nanti akan benar-benar habis. Karena itu perlu ada upaya untuk menarik minat generasi muda mau menekuni bidang pembuatan songket ini," kata Sahrul Hefni seusai mendampingi Plt Wali Kota Palembang Harnojoyo menerima kehadiran Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Hamid Ponco Wibowo.

Ia mengemukakan, untuk mengatasi persoalan ini, pemkot kerap menggelar pelatihan songket melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Palembang. Namun, persoalan regenerasi masih belum terselesaikan hingga kini.

"Membuat songket ini menjadi budaya Palembang sehingga masih tergantung dengan usaha turun menurun. Untuk memecahkan masalah ini, pemkot dalam waktu dekat akan membuat sentra kerajinan songket di Kota Palembang," kata dia.

Menurutnya, sentra songket yang ada selama ini yakni di kawasan Tangga Buntung belum begitu mewadahi hasrat kalangan muda untuk mempelajari cara membuat songet.

Sementara Kepala BI Perwakilan Sumsel Hamid Ponco Wibowo mengatakan pihaknya akan membina perajin songket Palembang selama 3 tahun dalam pola pendampingan.

"Nanti kami akan bentuk kluster binaan yang akan diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari training, studi banding, mendatangkan narasumber. BI akan membiayai semuanya," kata dia.

Untuk tahap awal, Ponco mengemukakan pihaknya akan melakukan pendataan terlebi dahulu terhadap jumlah perajin songket di Palembang.

"Harapannya, akan lahir wirausahawan muda yang penuh inovasi di bidang songket, sehingga kain khas Sumatera Selatan ini dapat terpelihara kelestariannya," kata dia.