Kebutuhan elpiji di Sumsel mulai menurun

id gas, gas elpiji

Kebutuhan elpiji di Sumsel mulai menurun

Gas Elpiji 3 kg (FOTO ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Kebutuhan gas elpiji tabung isi tiga kilogram di Sumatera Selatan diperkirakan mulai mengalami penurunan pada minggu-minggu depan, karena sebelum bulan puasa sudah mengalami kenaikan jumlah permintaan.

External Relation Pertamina Marketing Operation Region II, Alicia Irzanova di Palembang, Jumat menyampaikan hal itu ketika ditanya mengenai kebutuhan gas elpiji pada minggu kedua bulan puasa ini.

Menurut dia, kebutuhan gas elpiji sebelum bulan puasa sudah naik, jadi sekitar seminggu sebelum puasa sampai sekarang sedikit di atas normal.

"Jadi, pada minggu-minggu depan diprediksi seperti tahun sebelumnya untuk gas elpiji ini mengalami penurunan dan akan naik lagi sekitar seminggu sebelum lebaran," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya sudah menambah gas elpiji itu pada akhir Mei lalu sekitar 10 persen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah tersebut.

Untuk gas elpiji itu sudah ditambah 10 persen di Sumatera Selatan dari kondisi normal. Pada kondisi normalnya kebutuhan gas elpiji di Sumsel sebanyak 550 metric ton per hari, ujarnya.

Ia menuturkan, waktu menjelang bulan puasa pihaknya juga mengikuti pasar murah yang dilaksanakan pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan provinsi dan kota dengan menjual gas elpiji tabung isi tiga kilogram.

Gas elpiji yang terjual dalam satu hari itu bervariasi untuk di tempat-tempat yang konsumennya tidak banyak sekitar 300 tabung, sedangkan di daerah yang konsumennya banyak dan padat penduduk sampai 1.000 tabung, jelasnya.

Ia menyatakan, ke depan kebutuhan gas elpiji itu akan turun lagi dan untuk antisipasi pada saat kebutuhan naik lagi distabilkan pasokannya dari sekarang ini, jadi pas naik nanti sudah ada pasokan.

"Nanti, sekitar seminggu sebelum lebaran akan meningkat lagi permintaan gas elpji itu, karena kebiasaan masyarakat banyak yang membuat kue basah dan lainnya," katanya.