Palembang (ANTARA Sumsel) - Serikat Pekerja Pertamina Pemasaran dan
Niaga Sumatera bagian Selatan merasa kecewa dengan keputusan pemerintah,
terkait pengelolaan Blok Mahakam, Kalimantan Timur yang tidak
sepenuhnya dikelola oleh Pertamina.
Presiden Serikat Pekerja Pertamina Pemasaran dan Niaga Sumatera
bagian Selatan Yohan Effendi di dampingi pengurus lainnya menyampaikan
hal itu di Palembang, Jumat terkait dengan blok Mahakam.
Menurut dia, selama lebih dari 57 tahun Pertamina berdiri telah banyak prestasi ditoreh terutama di bidang hulu.
Peningkatan kapasitas produksi West Madura Offshore (WMO) dan
Offshore North West Java menjadi contoh dari prestasi Pertamina dalam
mengelola blok-blok migas setelah diserahkan kepada Pertamina, katanya.
Ia mengatakan, blok Mahakam yang terletak di Kalimantan Timur,
Indonesia, saat ini dikelola oleh perusahaan minyak Total Perancis dan
Inpex Jepang akan habis masa pengelolaannya pada tahun 2017.
Namun, lanjutnya, siaran pers dari Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral RI nomor 38/SJI/2015 tanggal 19 Juni 2015 berkata lain
disebutkan bahwa Pemerintah memutuskan pihak Indonesia mengontrol
interes (dikurangi sharedown) sebesar 70 persen, sedangkan Total-Inpex
memperoleh interest 30 persen. Hal ini tentunya tak sejalan dengan
amanat UUD 1945 pasal 33.
"Keputusan tersebut menimbulkan kekecewaan kami pekerja Pertamina, mau dibawa kemana lagi sumber alam Indonesia," ujarnya.
Karena itu, pihaknya meminta Presiden segera mengoreksi keputusan
sharedown pengelolaan blok Mahakam yang menjadikan pengelolaannya tidak
100 persen kepada Pertamina sesuai Peraturan Pemerintah No 35 tahun
2004, tuturnya.
Kemudian seluruh konstituen Federasi Serikat Pekerja Pertamina
Bersatu untuk siaga dan waspada menyikapi perkembangan terhadap
keputusan pemerintah dengan tetap menjaga kelancaran distribusi energi
nasional, sambil bersiap untuk melakukan perenungan kreaktif sebagai
bentuk upaya agar blok Mahakam kembali ke Indonesia 100 persen sampai
ada pemberitahuan lebih lanjut.
Selain itu, pihaknya juga minta maaf kepada seluruh pemangku
kepentingan dan masyarakat Indonesia bahwa kemungkinan aksi perenungan
kreaktif yang dilakukan akan menyebabkan hambatan dalam pendistribusian
BBM, mengingat upaya tersebut merupakan wujud dalam memperjuangkan
kepentingan yang lebih besar demi kedaulatan energi bangsa yang
bermartabat, katanya.
Berita Terkait
Pertamina sebut tak ada ketergantungan BBM Timur Tengah
Sabtu, 20 April 2024 7:30 Wib
BPH Migas - Pertamina Sumbagsel cek layanan depot pengisian bahan bakar di Bandara SMB II
Sabtu, 20 April 2024 6:28 Wib
Pertamina Sumbagsel siagakan Satgas RAFI pasca Lebaran
Kamis, 18 April 2024 20:54 Wib
Kebutuhan BBM jenis gasoline di Sumbagsel naik 26 persen
Rabu, 17 April 2024 23:32 Wib
Pertamina EP Field Jambi kelola lapangan Betung Meruo Senami
Minggu, 14 April 2024 12:02 Wib
Saat arus balik, Pertamina Sumbagsel pastikan distribusi BBM lancar
Sabtu, 13 April 2024 22:43 Wib
Kilang Pertamina Plaju pastikan suplai Avtur untuk penuhi aviasi arus balik
Sabtu, 13 April 2024 17:15 Wib
Kisah pekerja Pertamina ikut menjaga ketersediaan energi pada masa Lebaran
Sabtu, 13 April 2024 4:03 Wib