Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pelaksana tugas Wali Kota Palembang
Harnojoyo mengatakan layanan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Musi
tergantung dengan penyuplaian energi listrik PT PLN.
"Jika masyarakat mengeluh bahwa air sering mati, bukan semata-mata
melihat PDAM saja. Harus diketahui juga, pengaliran air membutuhkan
energi, dan energinya dari PLN," kata Harnojoyo menanggapi pertanyaan
seputar keluhan masyarakat terhadap layanan PDAM di Palembang, Jumat.
Ia mengatakan, secara kinerja, perusahaan daerah milik Pemkot
Palembang ini telah bekerja maksimal yang dapat dilihat dengan
mendapatkan beragam penghargaan skala nasional.
Salah satunya dari Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia yakni
Perpamsi Award 2015 atas kinerjanya yang telah memberikan pelayanan
terbaik air minum dan sanitasi, dan pusat pembelajaran PDAM kategori
kota di atas 100.000 pelanggan PDAM Wilayah I Sumatera pada Indonesia
Water and Waste Water Expo and Forum (IWWEF) 2015.
PDAM juga dinilai berprestasi karena berhasil mencetak angka 96
persen untuk cakupan pengguna air bersih dari seluruh penduduk
Palembang.
Keberhasilan ini diapresiasi oleh Australia dengan bersedia
menyediakan dana hibah AusAID sebesar Rp1,2 triliun untuk pembangunan
Instalasi Pengolahan Air Limbah skala perkotaan pada 2016.
"Jadi masyarakat harus diberikan pemahaman, seperti air yang intake
(pengambilannya) di Instalasi Pengolahan Air Karang Anyar maka
listriknya harus hidup di sana, jika mati, tentu tidak bisa. Begitu pula
ketika di IPA Rambutan, dan lainnya," kata dia.
Terkait dengan kebutuhan energi listrik PDAM ini, menurut
Harnojoyo, pemkot melalui Pemprov Sumsel sudah mengajukan ke tingkat
pusat menggenai pembangunan infrastruktur energi di Sumatera Selatan.
Direktur Operasional dan Pemasaran PDAM Tirta Musi Andi Wijaya
mengatakan, tegangan listrik yang tidak stabil menjadi penyebab utama
terganggunya pendistribusian air bersih di Palembang, Sumatera Selatan.
"Jika sering black out (padam listrik, red), maka secara langsung
akan berpengaruh dengan penditribusian air bersih ke konsumen," kata
dia.
Ia mengemukakan, perusahaannya belum mampu mengatasi persoalan tersebut mengingat PLN menjadi satu-satunya sumber energi.
Kondisi ini sangat memberatkan karena pendistribusian ini sangat
membutuhkan tegangan yang stabil agar air yang disalurkan dari pipa
primer bisa menjangkau pipa sekunder.
"Untuk pendistribusian dibutuhkan tegangan 380 volt hingga 400
volt, jika kurang dari itu maka tidak akan sampai pada titik-titik
pedistribusiaan," ujar dia.
Untuk menyikapi kondisi ini, pihaknya mensiasati dengan mengurangi waktu pendistribusian air.
"Ada tekniknya untuk membagi pendistribusian, seperti suatu kawasan
yang airnya biasa mengalir 24 jam akan dijadikan tiga atau empat jam
saja," kata dia.
Harnojoyo: Layanan Pdam Tergantung Aliran Listrik
....Untuk pendistribusian dibutuhkan tegangan 380 volt hingga 400 volt, jika kurang dari itu maka tidak akan sampai pada titik-titik pedistribusiaan....