Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang mendapatkan
bantuan hibah dari pemerintah Australia melalui lembaga AusAID untuk
pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah skala perkotaan senilai Rp1,2
triliun pada 2016.
Plt Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Rabu, seusai sidang
paripurna istimewa peringatan HUT ke-1332 Kota Palembang mengatakan
bantuan dari pemerintah Australia ini juga pernah diterima Kota
Palembang yang disalurkan ke PDAM Tirta Musi untuk pemasangan sambungan
berlangganan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan bantuan hibah
pembangunan ipal skala kawasan (sedang berjalan).
"Program sanitasi ini dijalankan Australia untuk mendukung komitmen
Indonesia dalam pembangunan milenium (millenium development goals) yang
menyepakati 68,87 persen penduduk Indonesia mengakses air minum yang
layak dan 62,42 persen penduduk Indonesia mendapatkan akses sanitasi
yang layak pada tahun 2015," kata Harnojoyo.
Masyarakat dunia saat ini dihadapkan pada berbagai persoalan serius
akibat kerusakan lingkungan hidup akibat tingkah pola manusia.
"Kini, persoalan lingkungan pada suatu negara sejatinya juga menjadi persoalan di negara lain," kata dia.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota
Palembang M Sapri Nungcik mengatakan anggaran hibah bakal dicairkan pada
2016 melalui pemerintahan di tingkat pusat.
"Hibah Rp1,2 trilun ini untuk pembangunan IPAL perkotaan yang
merupakan kelanjutan dari program IPAL komunal (kawasan) yang juga
dirancang program hibah Australia. Untuk IPAL komunal ada 21 ribu titik
sambungan," jelas Sapri.
Dengan jumlah alokasi dana yang relatif besar itu, membuat penyerapan dirancang secara bertahap selama tiga tahun.
"Untuk dana hibah dari Australia ini bukan saja Palembang namun ada
juga dari daerah lain seperti Makasar, Cimahi dan Jambi dengan nilai
bantuan bervariasi, sementara untuk Palembang menjadi yang terbesar,"
kata dia.
Lebih lanjut jelas Sapri, saat ini sanitasi di kota Palembang masih
belum memadai sehingga harus dilakukan perbaikan untuk skala pemukiman
(kawasan) hingga perkotaan.
"Seperti dapat dilihat disepanjang aliran sungai musi, sanitasi
warganya jauh dari yang diharapkan. Masih ada yang buang air besar
sembarangan atau jika ada WC namun tidak bagus dan juga belum ada safety
tanknya," kata dia.
Kenyataan ini mengugah pemerintah Australia untuk menyalurkan dana
hibah sanitasinya ke warga Kota Palembang dalam program pembangunan
instalasi pengolahan air limbah (IPAL), baik secara kawasan maupun
perkotaan.
Kota Palembang terpilih karena 96,07 persen warganya telah
mengakses air bersih serta memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan
sanitasi warganya terkait dengan penanganan drainase, limbah, dan
sampah, dengan menganggarkan dana APBD sebesar Rp150.564.006.855,00 atau
mencapai 10,43 persen dari belanja langsung APBD 2015.
Palembang dapat hibah sanitasi Australia Rp1,2 Triliun
....Program sanitasi ini dijalankan Australia untuk mendukung komitmen Indonesia dalam pembangunan milenium (millenium development goals) yang menyepakati 68,87 persen penduduk Indonesia mengakses air minum yang layak dan 62,42 persen penduduk Indone