Penerima PKH di Palembang perlu data ulang

id pkh, program keluarga harapan, dinsos palembang, kepala bidang, bantuan, jaminan sosial, rtsm

Penerima PKH di Palembang perlu data ulang

Ilustrasi - Seorang petugas Program Keluarga Harapan (PKH) melayani masyarakat penerima dana PKH tahap II dari Kementerian Sosial RI di Kantor Pos Merdeka Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (11/7). (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Penerima dana bantuan Program Keluarga Harapan di Kota Palembang, Sumatera Selatan, perlu didata ulang karena tidak sesuai kondisi sekarang, kata Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sumsel M.S Sumarwan.

"Penerima bantuan uang tunai PKH dari Kementerian Sosial di Palembang pada 2015 sekitar 20 ribu RTSM atau hampir sama dengan tahun sebelumnya, melihat kondisi lapangan dan berdasarkan evaluasi pelaksanaan program tersebut seharusnya jumlahnya menurun," katanya di Palembang, Jumat.

Menurut dia, berdasarkan evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) yang dicanangkan di Kota Palembang sejak empat tahun terakhir, secara umum mampu menurunkan ribuan rumah tangga sangat miskin (RTSM) di ibu kota provinsi yang berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa ini.

Penurunan jumlah RTSM penerima PKH disebabkan beberapa faktor, di antaranya rumah tangga yang sebelumnya memiliki anak sekolah sekarang sudah lulus, tidak memiliki anak balita lagi, pindah domisili, serta ada pula yang telah mampu sehingga bantuannya dihentikan.

Untuk mengetahui apakah RTSM yang masuk dalam daftar penerima PKH tahun ini masih wajar menerima bantuan itu atau sudah tidak layak lagi karena kesejahteraannya meningkat dan tergolong tidak miskin lagi, diharapkan kegiatan pendataan ulang yang akan dilakukan pihak BPS dalam waktu dekat bisa berjalan dengan baik, katanya.

Dia menjelaskan, pelaksanaan PKH di daerah ini perkembangannya menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, dan diharapkan ke depan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga jumlah RTSM penerima bantuan program tersebut terus berkurang.

"Program Keluarga Harapan berdampak positif dalam mengurangi masalah sosial, seperti kurang gizi yang biasa dialami ibu hamil dan anak balita, serta menekan angka putus sekolah anak dari keluarga miskin," ujarnya.

Untuk memberikan manfaat yang lebih baik lagi, pihaknya berupaya terus meningkatkan kualitas PKH, sehingga ke depan mampu mempercepat penurunan angka penduduk miskin di Kota Palembang serta daerah Sumsel lainnya, kata Sumarwan.