Harga minyak bumi bervariasi di perdagangan Asia

id harga minyak dunia, minyak, minyak dunia turun, harga minyak bervariasi, pedagangan minyak dunia, perdagangan minyak asia, perdagangan minyak

Harga minyak bumi bervariasi di perdagangan Asia

Komplek kilang minyak milik Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) III Plaju Sungai Gerong, Palembang, Sumsel. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/15/Den)

Singapura, (ANTARA Sumsel/AFP) - Harga minyak dunia bervariasi di perdagangan Asia, Senin, karena investor menunggu data ekonomi baru AS untuk petunjuk tentang permintaan di konsumen minyak mentah utama dunia itu, sementara penguatan kembali dolar terus menutup kenaikan, kata analis.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli bertambah tujuh sen menjadi
59,79 dolar AS per barel, sedangkan minyak mentah Brent untuk Juli menurun tiga sen menjadi 65,34 dolar AS per barel di perdagangan sore.

Analis mengatakan investor sedang menunggu rilis pesanan barang  tahan lama untuk April pada Selasa dan angka pertumbuhan produk domestik bruto kuartal pertama yang dievisi pada Jumat.

"Kedua angka ini akan memberikan indikasi permintaan untuk  komoditas industri di AS," kata Daniel Ang, analis investasi pada Phillip Futures di Singapura.

"Tergantung pada bagaimana pesanan barang tahan lama AS berubah, kami berharap harga minyak mengambil antrian dari ini dan karena itu bergerak," tambahnya.

Ang mengatakan para dealer juga mengantisipasi "pelemahan dalam PDB kuartal pertama karena ekonomi utama dunia masih belum beraksi pada semua silinder.

"Meskipun kami percaya bahwa ini sudah dimasukkan ke dalam harga, kami mungkin melihat dampak langsung jika hasilnya ternyata lebih rendah dari perkiraan," kata Ang.

Bernard Aw, penyiasat pasar di IG Markets di Singapura, mengatakan harga minyak juga di bawah tekanan karena dolar bangkit kembali setelah Federal Reserve mengatakan rencananya untuk menaikkan suku bunga tahun ini tetap di jalurnya.

Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan pada Jumat lalu, ia berharap untuk menaikkan suku bunga dari terendah bersejarah "di beberapa titik tahun ini", memperingatkan bahwa penundaan bisa mengambil risiko ekonomi "overheating" (terlalu panas) .

Komentarnya datang dua hari setelah risalah pertemuan dewan kebijakan Fed pada April menjelaskan bahwa pertumbuhan yang lambat dalam beberapa bulan terakhir berarti tidak memperkirakan kenaikan sebelum akhir Juli.

Penyesuaian suku bunga diawasi ketat oleh investor minyak mentah karena kenaikan biasanya mengakibatkan kenaikan dalam dolar.

Sebuah penguatan greenback membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah, sehingga mengurangi permintaan.

(Uu.SYS/B/A. Suhendar)